Menurut anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini, berdasarkan hasil rapat terakhir yang dilakukan tim, berhasil mengerucutkan pada 3 orang nama
BACA JUGA: Relawan Dirikan Posko di Pariaman
Hari ini, kemungkinan tiga nama tersebut sudah dapat disepakati seluruh tim“Kita akan tandatangani hari ini
BACA JUGA: Orgasme Politik Senilai Rp.46 Miliar!
Laporannya sudah selesai dan tinggal lapor ke presiden,” ujar BuyungBACA JUGA: Siswa Belajar di Bawah Tenda Darurat
Ketiganya tidak berasal dari internal KPKHanya ada satu orang yang berasal dari dalam lembaga pemberantas korupsi tersebutSedangkan dua orang sisanya, berasal dari luar atau campur-campur.Dijelaskan Buyung, satu orang yang berasal dari dalam KPK dapat berarti luasTidak hanya berasal dari orang dalam KPK, seperti deputi, direktur, maupun pegawaiBisa sama mantan pimpinan maupun orang-orang yang pernah mengikuti seleksi KPK yang tidak diluluskan DPR-RI.
“Tim melihat kapabilitas dan kredibilitas resources yang pernah diseleksi Panitia Seleksi (Pansel)Dari KPK angkatan pertama ada 5 orang yang tidak lulusKPK angkatan kedua 5 orangSehingga totalnya ada 10 orangSemua kita lihat dari kemungkinan yang ada,” terangnya.
Sedangkan 2 orang unsur dari luar KPK, kata Buyung, bukan orang yang asa pilih sajaMereka semua dipilih dari trackrecord, komitmen yang tinggi pada pemberantasan korupsi, serta aktif diberbagai forum dan kegiatan anti korupsi.“Secara yakin memiliki komitmen yang tinggiKami tidak mau mengambil orang yang sudah terkontaminasi dan tentunya masih segarSegar di sini, tidak harus mudaAda juga calon dari akademisi,” tandas Adnan.
Dikatakan Adnan, semua calon sudah menyatakan persetujuanNamun, tim lima harus berhati-hati dan meminta persetujuan calon terpilih secara tertulis“Hari ini sudah adaKita lihatMereka sudah dihubungi dan semua menyatakan siap,” katanya.Kehati-hatian tersebut, lanjut Buyung, juga berlaku kepada tim seleksiSebab, ada ada beberapa calon yang khawatir akan dikriminalisasi seperti dua wakil Ketua KPK, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah.
“Biar tidak masuk anginAda yang garap, ada yang nakut-nakutinAda beberapa calon yang sudah kita push (dorong), tetapi malah khawatir dikriminalisasikanItu yang harus kita yakinkanJangan takut demi bangsa dan negara,” terangnya seraya mengatakan tidak ada jaminan untuk calon terpilih.
Saat ini, tim lima sedang membuat report (laporan) yang akan diberikan ke Presiden Susilo Bambang YudhoyonoLaporan tersebut akan diserahkan oleh ketua tim lima sekaligus menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan Widodo AS, begitu presiden tiba di tanah airSedangkan tim yang lainnya akan menunggu waktu, kapan bisa bertemu orang nomor satu di Indonesia tersebut di istana negara.
“Pak Widodo yang memberikan report ke presidenSaya hanya menunggu di kantor WantimpresKapan akan dipanggil ke istanaPengumuman calon dilakukan di istana negara,” katanya.
Rencannya, laporan akan diserahkan ke presiden begitu mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma usai berkunjung ke Amerika sekitar pukul 11.00selama laporan belum diserahkan, komunikasi dengan KPK terus dilakukan.“Sudah ditanda tanganNamanya bukan Pelaksana Tugas (Plt), tapi anggota pimpinan sementara,” bebernya.
Selain merekomendasaikan nama-nama calon anggota pimpinan sementara, tim lima juga akan mengajukan beberapa rekomendasi lainnya ke presidenDiantaranya soal hukum acara pidana dan masalah hubungan KPK, polisi, dan jaksa.Disinggung mengenai agenda pertemuan hari ini, Buyung mengatakan, hanya untuk mendengarkan masukan dari pegawai KPKSebelumnya, tim lima juga sudah pernah meminta masukand dari dua orang pimpinan KPK yang masih aktif, Haryono Umar dan M Jasin.
Anggota tim lima lainnya, Andi Mattalata usai pertemuan mengaku, rapat hari ini hanya untuk mendengarkan suasana kerja di KPK sekarang iniSehingga calon yang diajukan dapat langsung bekerja dan meningkatkan spirit kerja pegawai.“Ada yang mengerucut dan belum saling memahamiNantinya, jangan sampai calon terpilih datng dan caling curiga dengan pimpinan dan pegawai KPK,” kata Menteri Hukum dan HAM ini.
Dikatakan menteri dari Partai Golkar ini, banyak calon yang mengundurkan diri begitu dihubungi tim seleksiAlasannya bermacam-macam, misalnya menolak karena isteri keberatan dan waktu kerja yang dianggap sebentar, hanya 3-6 bulan saja.“Kalau tim mengungkapkan sekarang dan nama mengalami peruhaban, kasihan dengan calon yang gagal tersebut,” kilahnya.
Anggota tim lima lainnya, Taufiequrrahman Ruki menambahkan, cara yang dilakukan tim untuk memilih 3 orang Plt pimpinan KPK berbeda dengan cara yang dilakukan panitia seleksiJika panitia seleksi harus transparan dengan pemilihan, tim lima tidak demikian.“Kita menggunakan pola scoutingNama-nama belum bisa diumumkanSaya tahu benar kebutuhan KPK sekarang ini,” katanya.Ketua Wadah Pegawai KPK Johan Budi SP mengatakan, pegawai KPK juga belum diberitahu 3 nama yang akan diajukan ke presidenAlasannya, nama-nama tersebut belum mengerucut dan masih dibicarakan kembali.
“Kami juga sempat nanyaTapi dengan arif dan bijaksana tidak disebutkanTidak dijelaskan detailTapi lebih kepada kriteria, seperti paham independensi dan integritasMasing-masing anggota tim lima memiliki 3 nama calon,” terang Humas KPK ini.Johan berharap, usai pertemuan ini, tim lima mau mendengarkan masukan kriteria yang diajukan pegawai KPK, sebagai salah satu bahan pertimbanganAda 3 kriteria yang diajukanYaitu, pertama, memiliki integritasKedua, sudah mengetahui roh pemberantasan korupsi KPKTidak lagi on the job trainningDan ketiga, orang yang kuat berkarakter, independenHal ini penting untuk menambah kinerja KPK.
Sekjen Wadah Pegawai KPK Adliyansyah Nasution menambahkan, format pengajuan nama yang diajukan ke presiden juga sudah berikut dengan nama pimpinan KPK yang digantikanSehingga, jika pimpinan tersebut kembali, pergantiannya dapat dengan mudah dilakukan(cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Balik Tepat Menjelang Pelantikan DPR
Redaktur : Tim Redaksi