Pastikan Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan Tetap Realistis

Jumat, 29 Mei 2015 – 00:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menyatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional yang tercantum dalam kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal  dalam rancangan annggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2016 sebesar 5,8 hingga 6,2 persen cukup realistis. Ia meyakini target itu bisa tercapai karena ekonomi tahun depan akan tumbuh dan menguat.

Bambang menyampaikan hal itu saat menyampaikan penjelasan pemerintah atas  tanggapan DPR RI terkait RAPBN 2016 dalam rapat paripurna DPR,  Kamis (29/5). ”Kami sampaikan dengan mempertimbangkan potensi dan risiko baik domestik maupun eksternal, asumsi pertumbuhan ekonomi 5,8-6,2 persen pada 2016 cukup realistis," ujar Bambang.

BACA JUGA: Program Satu Juta Rumah, BTN Dapat Pinjaman Rp 1,5 T

Dalam kesempatan itu Bambang menjelaskan, perekonomian global pada tahun depan diperkirakan membaik. Menurutnya, hal itu akan membantu kinerja ekonomi nasional.

Meski demikian Bambang juga mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun depan juga sangat bergantung pada aktivitas ekonomi domestik. Misalnya, konsumsi rumah tangga maupun peningkatan investasi.

BACA JUGA: Soal Tudingan Faisal Basri, Ini Komentar Dirut Pertamina

Bambang merincikan, peningkatan konsumsi rumah tangga yang menyumbang hampir 55 persen  PDB nasional didasarkan pada perkiraan tentang inflasi tahun depan yang lebih terkendali. Selain itu, pada akhir tahun ini juga ada pilkada serentak, serta bonus demografi yang didominasi usia produktif.

Sedangkan untuk investasi, lanjut Bambang, akan meningkat seiring pembangunan berbagai proyek infrastruktur prioritas seperti transportasi dan pelabuhan yang dikerjakan baik dari anggaran belanja modal maupun penyertaan modal negara (PMN) ke BUMN.

BACA JUGA: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen Sulit Terwujud

"Ada juga perbaikan iklim usaha, dan peran swasta melalui skema public private partnership (PPP). Kami juga sudah letakkan dasar perekonomian yang baik dengan dimulainya pembangunan infrastruktur," kata dia.

Sedangkan defisit anggaran diproyeksikan 1,7-2,1 persen dari PDB. Caranya adalah dengan optimalisasi pendapatan dan peningkatan kualitas belanja. “Kami juga akan memenuhi anggaran kesehatan hingga lima persen, untuk pertama kalinya, sesuai amanat UU,” katanya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Desa Ingin Kopi Digarap Serius sebagai Komoditi Unggulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler