Pastikan Tetap Hadir Bersama Angkatan 1998

Jumat, 12 Mei 2017 – 22:46 WIB
Oesman Sapta Odang. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai HANURA Oesman Sapta Odang kembali mengenang peristiwa reformasi yang terjadi pada 1998.

Pria yang akrab disapa Oso itu mengaku sejak dulu berada bersama angkatan 1998.

BACA JUGA: GKR Hemas dan Farouk Persoalkan Pimpinan Baru DPD Lewat PTUN

“Reformasi itu merupakan buah dari Gerakan Mahasiswa 1998. saya ada bersama Angkatan 1998,” ujarnya.

Pernyataan Oso itu disampaikan kepada Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Rumah Gerakan 98 yang melakukan silaturahmi “Merawat Kebangsaan” ke kediaman Ketua Umum Partai HANURA, baru-baru ini.

BACA JUGA: Oso Pastikan Hanura Tak Akan Bela Miryam

Dalam pertemuan ini, Oso didampingi Ketua DPP Partai HANURA Bidang Organisasi Benny Rhamdani, yang juga Waketum DPN Rumah Gerakan 98 bidang Otonomi Daerah.

Menurutnya, itu bermula saat Sidang Umum MPR RI hasil Pemilu 1999.

BACA JUGA: Oso Minta Rusia Tingkatkan Investasi di Indonesia

Saat itu ribuan demonstran yang dipimpin para pelaku sejarah Gerakan Mahasiswa 1998 memenuhi jalan sepanjang kawasan Taman Ria Senayan hingga gerbang Gedung DPR-MPR RI untuk menuntut perubahan.

Politikus yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD RI) 2017-2019 itu bercerita, bahwa hanya dia dan beberapa pimpinan MPR RI saja, yang berani menemui para demonstran.

Saat itu dia menjabat sebagai Wakil Ketua MPR-RI Periode 1999-2004. Di hadapan ribuan demonstran dia mengatakan dalam posisi yang sama dengan aktivis 1998.

“Reformasi ini merupakan hasil Gerakan Mahasiswa Angkatan 1998, tapi seperti tuntutan kalian, saya heran kenapa jumlah kalian yang sebanyak ini tak membuat yang di dalam berubah,” ujarnya menceritakan dialognya di hadapan massa aksi, yang memicu mundurnya Presiden BJ.Habibie dari bursa pencalonan presiden.

Politikus kelahiran Sukadana, Kalimantan barat, 18 Agustus 1950 ini menambahkan, Gerakan Mahasiswa 1998 sudah mendobrak sistem yang memang harus direformasi.

“Tapi kenapa para aktivis 1998 tidak terjun ke dunia politik untuk turut mengarahkan jalannya reformasi? ini sangat disayangkan,” tuturnya.

Rombongan silaturahmi “Merawat Kebangsaan” kepada Oso dipimpin oleh Ketua Umum DPN Rumah Gerakan 98 Bernard Ali Mumbang Haloho yang didampingi Sayed Junaidi Rizaldi (Sekjen), dan Hengky Irawan (Bendahara Umum), serta para wakil ketua umum, ketua bidang, ketua departemen, dan anggota.

“Proses pembentukan ormas Rumah Gerakan 98 melalui proses yang panjang. Butuh waktu belasan tahun hingga para mantan Pimpinan Aktivis Gerakan Mahasiswa 1998 memiliki kebutuhan sama untuk mengikatkan diri ke dalam ormas Pasca Mahasiswa,” terang Bernard AMH kepada Oso

Lebih lanjut Bernard menyatakan kepada OSO, bahwa DPN Rumah Gerakan 98 bervisi luhur.

Bernard menjelaskan kepada OSO bahwa misi organ yang dipimpinnya adalah mewujudkan Trisakti Bung Karno: Berdaulat di bidang Politik, Berdikari di bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di bidang Kebudayaan.

“Melihat perkembangan situasi politik dalam negeri, dan internasional yang dipengaruhi fundamentalisme pasar dan agama, kami terpanggil untuk menjaga eksistensi Negara Kebangsaan Indonesia. Karena itu kami memutuskan “Merawat Kebangsaan” sebagai platform ormas DPN Rumah Gerakan 98. Kami juga menolak oligharki kekuasaan yang dapat merongrong masa depan Indonesia, sehingga mendukung pemerintahan yang sah saat ini merupakan keniscayaan,” jelas Bernard.

“Rumah Gerakan 98 berada di garis kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dan hari ini di sekitar Presiden Jokowi banyak “Sengkuni” yang masih setengah hati mendukung pemerintahan yang sah ini,” kata Sekjend Rumah Gerakan 98 Sayed Junaidi Rizaldi.

Aktivis yang akrab dengan nama panggilan Pak Cik ini menjelaskan, bahwa Rumah Gerakan 98 mendukung Jokowi karena tidak memiliki beban masa lalu.

“Jokowi itu anak kandung reformasi. Kehidupan masa lalunya bersih dari skandal korupsi, kolusi, dan nepotisme maupun kejahatan HAM,” terang Sayed.

Di akhir pertemuan tersebut, politisi yang menjadi Wakil Ketua MPR-RI 2014-2019 tersebut, memberi saran agar DPN Rumah Gerakan 98 mengadopsi “5 S” dalam menjalankan organisasi.

Yaitu Strategi, Struktur, Skill, Sistem, dan Speed & Target.

“Dalam hal struktur misalnya, jangan sampai mengisi dengan sembarangan orang. Struktur itu harus diisi dengan orang-orang yang memiliki kapasitas dalam menjalankan fungsinya, termasuk skill_keahlian. Itu dibutuhkan sebab struktur harus memiliki berbagai komponen yang mampu menyalurkan perintah dan menyampaikan laporan dengan benar untuk mencapai tujuan organisasi,” pungkasnya. (rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oso Pereteli Posisi Miryam S Haryani di DPR


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler