jpnn.com - MEDAN – Aksi bom bunuh diri di Gereja Katolik Santo Yosef, Jalan Dr. Mansur Medan, Minggu (28/8) pagi, bisa dibilang gagal.
Aksi yang dilakukan Ivan Hasugian itu dilakukan saat jemaat sedang misa pagi. Untungnya, Ivan hanya berhasil meledakkan satu bom berdaya ledak ringan, hingga tidak melukai jemaat.
BACA JUGA: Warga Protes Pembangunan PLTU Pulau Baai, Pak Gubernur Kok Diam Aja
Pengurus pemuda Gereja Santo Yosef, Welly Limbong menuturkan, saat itu dirinya tengah berada di dalam gereja untuk mengikuti misa saat bom meledak.
Berawal ketika Pastor Albert S. Pandingan hendak memulai khotbah, tiba-tiba seorang pria bernama Ivan Armadi Hasugian (18) berlari mendekati altar, sembari membawa ransel yang mengeluarkan percikan api.
BACA JUGA: Inilah E-KTP Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan, Dia Mengaku...
Melihat gelagat itu, Pastor sontak berlari menghindari namun sempat kena sabetan pisau yang dibawa pelaku. Para jemaat yang hadir kemudian mengejar pembawa bom.
"Pelaku meneror di dalam gereja, satu bom sudah meledak, tapi untungnya tidak meledak semua, sehingga pelaku dapat diamankan oleh warga dan petugas," ujar Welly.
BACA JUGA: Warga Terpaksa Mandi Air Galon
Welly yang masih berada di lokasi kejadian menyampaikan, petugas polisi dari gegana, brimob, dan TNI setelah itu langsung menyisir sekitar Gereja Santo Yosef, sepanjang radius 200 meter dari gereja. Pelaku sendiri sudah diamankan oleh petugas untuk diperiksa.
"Info terakhir belum ada yang terluka. Petugas sedang mengidentifikasi jenis bom dan jumlah bom," ujarnya. (me/rmol/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Seorang Mahasiswa
Redaktur : Tim Redaksi