jpnn.com - ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tampaknya sudah tidak percaya lagi dengan pasukan elite yang selama ini menjaganya. Maklum, sebagian dari pasukan pengawal presiden memang terlibat dalam upaya kudeta pekan lalu.
Perdana Menteri Binali Yildrim mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa pasukan pengawal presiden telah resmi dibubarkan. "Kami memutuskan tidak akan ada lagi unit penjaga di kompleks ini," ujar Yildrim sebagaimana diberitakan CNN, Minggu (24/7).
BACA JUGA: BUARRR! 14 Orang Tewas di Dekat Pos Pemeriksaan, 20 Terluka
Pembubaran ini merupakan bagian dari upaya Erdogan membersihkan pemerintahan dari elemen-elemen yang dinilainya terlibat dalam kudeta. Untuk diketahui, sejumlah anggota pasukan pengaman presiden ikut menduduki stasiun penyiaran TRT saat kudeta pecah Jumat (15/7) lalu.
Sejak pekan lalu, sudah lebih dari 9 ribu personel militer ditahan atas tuduhan terlibat dalam kudeta. Namun pemerintah mengklaim bahwa sekitar 1.200 di prajurit sudah dibebaskan.
BACA JUGA: 148 Prajurit Ikuti Diskusi Bencana Alam Latgabma Malindo
Selain itu, lebih dari 50 ribu pegawai instansi sipil dan militer dipecat atau diskros oleh rezim Erdogan. Termasuk di antara mereka adalah hakim, guru, polisi dan jurnalis. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Erdogan Perintahkan Penutupan Ribuan Sekolah dan Badan Amal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ledakan Kembar Renggut 80 Nyawa, Potongan Tubuh Korban Berserakan...
Redaktur : Tim Redaksi