jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo merestui Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaktifkan kembali Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI guna menghadapi ancaman terorisme.
Kabar ini disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/5). "Untuk komando operasi khusus gabungan TNI sudah direstui oleh presiden, dan diresmikan kembali oleh panglima TNI," ucapnya.
BACA JUGA: Usai Diskusi di Istiqlal, Bu Mega Cs Dijamu Jokowi di Istana
Terkait tugas-tugas Koopssusgab TNI ini, lanjut Moeldoko, dipastikan pasukan yang tergabung di dalamnya telah dipersiapkan baik infrastruuktur maupun kapasitasnya, mereka setiap saat bisa digerakkan ke mana pun dalam tempo secepat-cepatnya.
"Tugasnya seperti apa, akan dikomunikasikan antara kapolri dan panglima TNI," tukas mantan panglima TNI ini.
BACA JUGA: Cerita Madi, Wartawan yang Ditabrak Teroris di Mapolda Riau
Ketika disinggung apakah menunggu peraturan presiden (Perpres) sebagai payung hukum menggerakkan Koopssusgab TNI, Moeldoko menjawab itu tidak diperlukan.
"Nggak perlu nunggu. Bahwa sekarang ini pasukan itu sudah disiapkan. Nggak perlu payung hukum. (Satuan ini) di bawah panglima TNI, jadi itu inisiasi penuh dari panglima TNI," tegas dia.
BACA JUGA: Tentang Sosok Ipda Auzar, Gugur Ditabrak Teroris Usai Salat
Nantinya pasukan pasukan elite yang tergabung dalam satuan itu antara lain, Komando Pasukan Khusus atau Kopassus dari TNI AD, Detasemen Jalamangkara (Denjaka), dan Detasemen Bravo 90 dari TNI AU.
"Unsur-unsur di dalamnya kekuatan dari pasukan khusus darat, laut dan udara yang terpilih terbaik," tambahnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Kutuk Teroris Penyerang Mapolda Riau
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam