Pasutri Bunuh Anak Kandung karena Susah Belajar Online, Korban Kerap Dipukuli

Selasa, 15 September 2020 – 00:28 WIB
Ilustrasi mayat. Foto: ANTARA

jpnn.com, LEBAK - Kasat Reskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma mengatakan, Lia Handayani (26) dan Imam Safi'e (27) menganiaya anaknya hingga mengakibatkan kematian karena korban sulit belajar online.

"Ibu kandungya itu melakukan pemukulan lebih dari lima kali hingga anaknya Keysya Safiyah (8) kelas I SD meninggal dunia," kata David, Senin (14/9).

BACA JUGA: Suami Istri Kompak Berbuat Dosa, Korbannya Anak Kandung yang Berusia 8 Tahun

Ia mengatakan, pelaku merasa kesal melihat anaknya sulit untuk belajar secara online, sehingga mendapat penganiayaan dari ibu kandungnya sendiri.

Menurut dia, pelaku mulai mencubit dan memukul lebih dari lima kali menggunakan gagang sapu dan korban hingga terjatuh ke lantai.

BACA JUGA: Tetangga Ungkap Keseharian Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber, Ternyata

Melihat anak kembarnya itu tak berdaya, pelaku merasa panik dan mengajak suaminya Imam Safi"e untuk pergi ke Kabupaten Lebak, Banten.

Pelaku pasangan suami istri (pasutri) itu menggunakan sepeda motor dari Jakarta ke Lebak bersama adik kembarnya dengan membawa jasad korban yang dimasukkan dalam kardus.

BACA JUGA: Suara Marni Bergetar, Menahan Kesedihan Usai Dinyatakan Positif Covid-19

Setelah tiba di kampung halaman, Rabu (26/8), pelaku ziarah ke neneknya, sekaligus menguburkan anaknya secara diam-diam di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Cipalabuh Kecamatan Cijaku Kabupaten Lebak.

"Beruntung, warga mencurigai kuburan itu dan dibongkar ternyata jasad anak berikut pakaianya," katanya.

Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa pelaku itu kerap melakukan penganiayaan terhadap Keysya Safiyah.

Bahkan, tim penyidik mendapat file di telepon genggam pelaku yang memperlihatkan foto korban dengan luka lebam di bagian mata dan bibir.

"Pelaku kerap melakukan penganiayaan jika anaknya kesulitan belajar secara online," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler