Patra Bandung Hotel Dinobatkan Jadi Role Model Pengelolaan Sampah Secara Mandiri

Sabtu, 23 Desember 2023 – 22:24 WIB
Manajemen Patra Bandung Hotel melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bekerja sama dengan Forum RW Kelurahan Lebakgede memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar hotel terkait pengelolaan sampah organik dari sisa makanan menjadi pupuk kompos. Foto: Dok. Patra Bandung

jpnn.com, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung menobatkan Patra Bandung Hotel sebagai role model dalam pengelolaan limbah sampah secara mandiri.

Pasalnya, Patra Bandung Hotel selama beberapa tahun terakhir telah menjalankan pengelolaan sampah secara mandiri.

BACA JUGA: Patra Jasa Membangun Pilot Project Pengelolaan Limbah Minyak untuk Ciptakan Energi Hijau

Langkah Patra Bandung Hotel ini juga sejalan dengan Surat Edaran Wali Kota Bandung No.146- DLH/2023 mengenai darurat sampah dan kewajiban mengelola sampah secara mandiri.

GM Patra Bandung Deni Somantri mengatakan untuk mendukung upaya Pemerintah Kota Bandung saat ini, Patra Bandung Hotel kembali melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bekerja sama dengan Forum RW Kelurahan Lebakgede memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar hotel terkait pengelolaan sampah organik dari sisa makanan menjadi pupuk kompos.

BACA JUGA: Ravindra Airlangga Ajak Warga Memilah dan Memanfaatkan Sampah Organik

Selain itu, untuk memudahkan masyarakat, Patra Bandung Hotel juga menyumbangkan beberapa set alat pencacah sampah organik.

“Hal ini bertujuan agar secara bersama-sama menjaga lingkungan tetap bersih, aman dan nyaman,” ujar Deni dalam keterangan tertulis pada Sabtu (23/12).

BACA JUGA: BRI Peduli Pilah & Kelola 5,5 Ton Sampah di Acara HUT ke-128

Deni mengatakan dari sampah-sampah yang dihasilkan di Patra Bandung, ada beberapa tahapan seleksi yang dilakukan.

Langkah pertama adalah memisahkan sumber sampah (sampah indoor dan outdoor) yang kemudian dilakukan lagi pemisahan antara sampah organik dan anorganik.

Sampah organik terdiri dari sisa makanan di Restoran dan Kitchen yang kemudian diolah dengan metode penguraian menggunakan maggot (lalat bsf). Hasilnya dapat dijadikan sebagai pupuk atau media taman.

Sedangkan sampah kulit buah dan sisa-sisa buah diolah menjadi pupuk dengan metode Eco-enzyme dan Mol.

Untuk sampah outdoor akan dimasukkan ke dalam tong komposter yang kemudian diurai menjadi pupuk kompos.

Deni melanjutkan limbah anorganik akan dipilah menjadi tiga tahap, yaitu reuse, recycle dan residu.

Untuk sampah recycle akan dijual kepada pengepul sampah, sampah reuse seperti slipper, shampoo dan bathfoam akan digunakan kembali setelah dilakukan tahap seleksi dan untuk sampah residu akan di buang ke TPA melalui pihak ke-3 yang sudah terdaftar di DLHK.

Camat Coblong Krinda Hamidipraja mengungkapkan tindakan Patra Jasa mengadakan TJSL dengan tema Pelatihan dan Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos sudah sangat tepat.

Saat ini adalah masa-masa darurat sampah di Kota Bandung dan kegiatan peduli lingkungan ini akan mendorong masyarakat untuk sadar akan pentingnya penanggulangan sampah.

“Patra Jasa berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan yang memberikan manfaat secara maksimal bagi masyarakat sekitar unit operasi, khususnya yang berhubungan dengan lingkungan,” ujar Deni.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler