jpnn.com - jpnn.com - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar memiliki karier politik yang cukup mengilap.
Pria yang tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN).
BACA JUGA: KPK Ciduk Patrialis, Begini Respons Komisi Yudisial
Patrialis masuk PAN setelah berkenalan dengan Amien Rais pada 1998 silam.
Sebagaimana diketahui, Amien merupakan salah satu pendiri PAN.
BACA JUGA: Patrialis Kena OTT, Ketua MK: Ya Allah Saya Mohon Ampun
Melalui PAN, Patrialis akhirnya menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatra Barat selama dua periode.
"Saya pun langsung ditawari menjadi Wakil Sekretaris Jenderal PAN," tutur Patrialis seperti dikutip laman laman MK.
BACA JUGA: Patrialis Sediakan Rumah untuk Pembantunya, Nih Fotonya
Selama di Senayan, Patrialis sempat menjadi anggota Badan Pekerja (BP) MPR pada Panitia Ad Hoc (PAH) III, serta PAH I.
Dia tercatat sebagai salah satu pelaku perubahan UUD 1945 pada 1999-2002.
Sedangkan di DPR, Patrialis tercatat sebagai anggota komisi III yang membidangi masalah hukum.
Patrialis melewati masa dua periode di DPR hingga akhirnya memutuskan berhenti.
Setelah itu, dia kembali aktif di dunia politik dengan bergabung di tim sukses pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono pada pemilihan presiden 2009 silam.
Kala itu, dia menjadi anggota tim advokasi dan bantuan hukum.
SBY akhirnya menunjuk Patrialis menjadi Menteri Hukum dan HAM Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pada 2009.
Selama menjabat sebagai Menkumham, dia berusaha mengubah wajah hukum Indonesia yang karut-marut.
Dia ingin Kemenkumham menjadi law centre yang membanggakan.
"Hal ini karena semua hukum yang ada di negeri ini akan bersumber dari Kemenhukam," tegasnya. (dna)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Patrialis Akbar Punya Rumah Khusus Ajudan dan Pembantu
Redaktur : Tim Redaksi