Patung Bung Karno di GOR Saparua, Ikhtiar Kang Emil Membayar Jasa Pendiri Bangsa

Rabu, 28 Juni 2023 – 16:16 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memegang patung Bung Karno di GOR & Taman Saparua, Bandung, Sabtu (28/6). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi salah satu pemrakarsa pembangunan patung Bung Karno di kawasan GOR dan Taman Saparua, Kota Bandung. 

Peletakan batu pertama atau groundbreaking pendirian patung Presiden Pertama RI itu dilakukan pada Rabu (28/6) pagi oleh Ridwan Kamil dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang mewakili keluarga Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA: Bung Karno Pernah Kunjungi Uni Soviet, Patungnya Bakal Berdiri di Tepi Sungai Moscow

Kang Emil -panggilan akrab Kamil- menyatakan patung itu akan selesai dalam kurun waktu 3 hingga 4 bulan. Adapun patungnya dibuat di Yogyakarta.

“Patungnya OTW (on the way, red). Semoga saat peresmian Ibu Mega (Megawati Soekanroputri, red) dan keluarga berkenan hadir,” kata Kang Emil saat menyampaikan kata sambutan.

BACA JUGA: Warung Nasi Bu Eha dan Selera Lidah Keluarga Bung Karno

Tokoh yang disebut-sebut sebagai salah satu bakal cawapres itu lantas menyampaikan sebuah pantun yang berisi pesan tentang arti penting sejarah. Kang Emil juga menggunakan ‘Mustikarasa’ untuk pantunnya.

Mustikarasa merupakan buku dokumentasi tentang berbagai resep masakan Nusantara. Buku itu disusun oleh pemerintah di era Presiden Soekarno.

BACA JUGA: Survei Indikator: Elektabilitas Kang Emil Tertinggi sebagai Cawapres

Adapun pantun dari Kang Emil tersebut berbunyi;

Resep Mustikarasa bahannya dibeli di pasar
Masak di kuali dimakan di rumah
Jika bangsa ini ingin menjadi bangsa besar
Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah

Oleh karena itu, Kang Emil menyebut prakarsa mendirikan patung Bung Karno tersebut sebagai ikhtiar membalas jasa pendiri bangsa.

“Jadi, saya membayar kepada orang tua kita yang sudah luar biasa perjuangannya sehingga kita sekarang bisa hidup nyaman dan punya negara yang hebat dan besar seperti sekarang ini,” tutur Kang Emil.

Pada kesempatan sama, Ketua Yayasan Putra Nasional Indonesia Pamriadi menjelaskan pembangunan patung Bung Karno itu merupakan eksekusi atas sebuah gagasan bergulir sejak 6 bulan lalu.

Menurut dia, sejumlah pihak termasuk konsultan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) terlibat dalam penggodokan idenya.

Pamriadi mengatakan setelah peletakan batu pertama tersebut, proses pembangunan patung Bung Karno akan dimulai pada Juli mendatang. Pembangunan akan diawali dengan penataan taman Plaza Bung Karno.

Pembuatan patungnya dipercayakan kepada Gunadi, pematung di Yogyakarta.  “Insyaallah tahun ini Monumen Bung Karno ini selesai dan akan menjadi patung Bung Karno tertinggi di dunia,” kata Pamriadi.

Lebih lanjut Pamriadi menegaskan biaya pembangunan patung itu bukan dari uang negara.

“Biayanya bukan APBN dan APBD, tetapi donasi gotong royong berbagai pihak,” kata Pamriadi.

Adapun Hasto mengatakan Megawati menyampaikan trima kasih kepada berbagai pihak yang memprakarsai pendirian patung Bung Karno tersebut.

“Beliau (Megawati, red) menyampaikan rasa haru dan menyampaikan terima kasih atas gotong royong anak bangsa yang dipimpin sukarnois-sukarnois muda,” kata Hasto yang juga dipercaya menjadi penasihat pembangunan patung Bung Karno itu.

Politikus asal Yogyakarta itu menjelaskan Bandung merupakan kota penting dalam perjalanan hidup Bung Karno. Di ibu kota Jabar itu pula Bung Karno pernah dipenjara, mengembankan pemikirannya tentang Indonesia, dan bertemu seorang petani bernama Marhaen.

“Dari Kota Bandung seluruh tradisi intelektual Soekarno dimatangkan dan dibumikan menjadi ideologi pembebasan Marhaenisme, yang secara kontemplatif juga menjadi bagian Pancasila,” kata Hasto.

Peraih gelar doktor ilmu geopolitik dari Universitas Pertahanan (Unhan) itu pun mengharapkan patung itu menjadi momumen tentang spirit Bung Karno yang selayaknya diteladani anak-anak muda di seluruh Indonesia.

Selain itu, Hasto juga memuji ikhtiar Kang Emil dalam memelihara lokasi bersejarah yang berkaitan dengan Bung Karno di Bandung.

“Kami berterima kasih kepada Gubernur Jawa Barat bahwa seluruh rekam jejak Bung Karno di Bandung, dari rekam Pak Marhaen, hingga Penjara Banceuy, semua dipelihara baik,” kata Hasto.

Sejumlah tokoh juga hadir pada peletakan batu pertama pembangunan Patung Bung Karno itu, antara lain, Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus, mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Erros Djarot selaku ketua Yayasan Fatmawati.(Mcr27/jpnn.com)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulan Bung Karno


Redaktur : Antoni
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler