jpnn.com, TUBAN - Patung Dewa Perang Kong Co Kwan Sing Tee Koen di kompleks Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur, Runtuh.
Runtuhnya patung setinggi 30 meteri tersebut diduga akibat cuaca. Sehingga konstruksi patung tidak bisa menahan tekanan angin.
BACA JUGA: Soal Patung Dewa di Tuban, Pengurus Klenteng Sempat Pertanyakan Sulitnya Urus IMB
"Untuk kepentingan penyelidikan dan keselamatan orang, di lokasi kejadian kami pasang garis polisi," kata Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono, Kamis (16/4).
Ruruh mengatakan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait robohnya patung dewa yang diklaim tertinggi di Asia Tenggara itu.
BACA JUGA: Dianggap Dewa, Pengurus Tak Akan Robohkan Patung Kwan Sing Tee Koen
Ketua Penilik Klenteng Kwan Sing Bio Alim Sugiantoro mengaku terkejut dengan robohnya patung tersebut secara tiba-tiba.
"Memang dugaan awal karena cuaca, dan saat ini kami membersihkan bekas puing-puing robohnya patung, diharapkan bisa kembali cepat dibangun," ujarnya.
BACA JUGA: Patung Dewa Perang China di Tuban Ditutup Kain, Ada Apa?
Alim mengatakan, pihak klenteng masih melarang dan tidak bisa memberikan izin kepada siapa pun untuk masuk ke lokasi.
"Kecuali para petugas yang sedang melakukan penyelidikan terkait runtuhnya patung," jelas Alim.
Sebelumnya, sempat beredar video di kalangan masyarakat Kabupaten Tuban terkait robohnya patung yang dibangun di belakang Klenteng Kwan Sing Bip pada 2017 itu.
Dalam video itu, diperlihatkan posisi patung yang masih utuh, kemudian secara cepat dalam hitungan detik runtuh, dan hanya meninggalkan bagian pedang dari patung serta kerangka/tulang bangunan yang menyangga patung tersebut.
Robohnya patung yang dibangun menghadap ke laut itu sempat membuat masyarakat sekitar gempar. Sebab, suaranya seperti pesawat jatuh, dan tanpa adanya tanda-tanda sebelum runtuh.
Patung yang konon menghabiskan Rp 2,5 miliar itu merupakan perwujudan Dewa Panglima Perang Tiongkok, Konco Kwan Sing Tee Koen, dengan dominasi warga merah hijau. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh