jpnn.com, VATIKAN - Seperti biasa, Paus Fransiskus menyampaikan pesan cinta kasih dan damai dalam khutbah misa Natalnya. Untuk tahun ini dia secara khusus menyinggung soal penderitaan jutaan pengungsi di seluruh penjuru dunia.
Dia meminta dunia untuk tidak mengabaikan penderitaan orang-orang yang terusir dari tanah mereka.
BACA JUGA: AHY Salurkan Bantuan Bagi Pengungsi Gunung Agung
Paus membandingkan para pengungsi dengan Maria dan Yusuf. Menceritakan kisah di Alkitab bahwa mereka harus melakukan perjalanan dari Nazaret ke Betlehem namun tidak dapat menemukan tempat untuk bermalam.
Dia menyebutkan banyak pengungsi yang dipaksa pergi oleh pemimpin negara mereka akibat perang. "Begitu banyak jejak manusia lain yang tersembunyi di dalam jejak Yusuf dan Maria," kata Paus yang berusia 81 tahun itu di Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan, Minggu malam, (24/12), seperti dilansir BBC.
BACA JUGA: Fasilitas MCK Minim, Pengungsi Antre sejak Dini Hari
Melalui pesannya yang menyentuh, Paus mengatakan kepada jemaatnya, "Kami melihat jejak jutaan orang yang tidak memilih untuk pergi. Namun mereka memang diusir dari tanah mereka, meninggalkan semua yang tersayang."
Pemimpin umat Katolik Roma tersebut menekankan, iman menuntut agar pengungsi bisa disambut di mana pun dengan baik dan tangan terbuka. Paus Fransiskus menyerukan penerimaan yang baik kepada para pengungsi di seluruh dunia sebagai tema utama kepausannya. (BBC/iml/JPC)
BACA JUGA: Konon Logistik Aman, Nyatanya Pengungsi Harus Keluar Duit
BACA ARTIKEL LAINNYA... 26 Gadis Afrika Temui Ajal di Depan Pintu Gerbang Eropa
Redaktur & Reporter : Adil