Paus Fransiskus Sambangi Mozambik demi Mengubur Konflik 4 Dekade

Kamis, 05 September 2019 – 07:55 WIB
Paus Fransiskus menyampaikan pesan Natal di Vatikan, Senin (25/12). Foto:Reuters

jpnn.com, VATIKAN - Paus Fransiskus kembali ke Afrika untuk misi perdamaian. Kali ini dia berupaya mendorong terciptanya perdamaian yang kokoh di Mozambik.

Pemimpin umat Katolik dunia itu bertolak ke Mozambik, Rabu (4/9). Kunjungan tersebut menjadi titik mulai perjalanan Paus ke tiga negara di Afrika yang juga akan membahas perubahan iklim, kemiskinan dan korupsi.

BACA JUGA: Paus Fransiskus Pilih Mgr Ignatius Suharyo Jadi Kardinal

Setelah 15 tahun, perang saudara Mozambik berakhir pada 1992 silam. Namun, perjanjian gencatan senjata permanen baru ditandatangani bulan lalu oleh Presiden Filipe Nyusi dari partai Frelimo dan pimpinan Ossufo Momade dari Partai Renamo.

Pemilihan umum dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Oktober mendatang dan sejumlah pihak mengkhawatirkan kekerasan dapat muncul.

BACA JUGA: Perang Saudara Memanas, Ibu Kota Libya Dihujani Bom

"Paus Fransiskus datang saat masyarakat Mozambik sedang berusaha menguatkan perdamaian," kata Manuela Muianga, seorang praktisi biologi dan pengelola bantuan bencana di Maputo.

"Kami, umat Katolik, merasa dia adalah sosok visioner yang dapat membantu Mozambik menguatkan harapan dan membuat kami melupakan semua penyebab kami saling bermusuhan. Kekhawatiran terbesar adalah pertikaian antara kedua partai. Saya yakin dia akan membahas ini," katanya.

BACA JUGA: Misa Kamis Putih di Tengah Duka

BACA JUGA: Paus Fransiskus Mendadak Cium Kaki Pemimpin Sudan dan Memohon

Paus Fransiskus sempat menyatakan rasa khawatir dalam sebuah pesan video sebelum dia berangkat untuk perjalanan selama tujuh hari itu. Selain Mozambik, dia juga akan mengunjungi Madagaskar dan Mauritius.

Dia dijadwalkan untuk membahas perdamaian dengan para pemimpin di Mozambik dalam pertemuan yang akan diselenggarakan Kamis.

"Saya rasa Paus akan menyampaikan pesan yang kuat kepada para pemimpin terkait tanggung jawab mereka untuk mencapai perdamaian dan kerukunan, juga soal menghadapi akar konflik," kata perwakilan Layanan Bantuan Katolik di Mozambik, Erica Dahl-Bredine.

Perubahan iklim juga akan menjadi topik yang dibahas di Mozambik dan Madagaskar. Penggundulan hutan serta erosi tanah membuat Mozambik lebih rentan saat angin puting beliung melanda dua kali dalam tahun ini.

Para pendamping Paus mengatakan kunjungan tersebut menjadi kesempatan baginya untuk memperbaharui permintaan yang tertuang pada surat edaran Paus (surat ensiklik) "Laudato Si" pada tahun 2015 lalu tentang perlindungan lingkungan. (Aria Cindyara/ant/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Paus Fransiskus Mendadak Cium Kaki Pemimpin Sudan dan Memohon


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler