Paus Sperma Terdampar Penuh Luka di Pesisir

Jumat, 02 Februari 2018 – 22:45 WIB
Paus terdampar di pesisir. Foto: JPG

jpnn.com, KENDARI - Warga di pesisir Tompo Batu, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggar dikejutkan dengan adanya paus sperma yang terdampar pada Rabu sore (31/1).

Pasalnya, mamalia raksasa sepanjang 10 meter dengan berat 30-50 ton itu ditemukan dalam kondisi penuh luka di bagian moncongnya.
Kemarin (1/2) ikan besar tersebut diketahui mati karena tidak segera mendapat pertolongan.

BACA JUGA: Ada Paus Air Tawar Terdampar

Syarifuddin, nelayan setempat yang ditemui Kendari Pos (Jawa Pos Group), menyatakan baru melihat secara langsung ikan dengan nama latin Physeter macrocephalus itu kemarin pagi.

''Saya dapat kabar Rabu sore. Tapi tidak langsung percaya karena peristiwa seperti itu belum pernah terjadi sejak saya kecil,'' ungkapnya.

BACA JUGA: Terluka, Pemimpin Umur 70 Tahun Mati Diikuti 3 Anggota Setia

Saat mendekati paus itu, Syarifuddin sempat khawatir lantaran dirinya belum pernah bersentuhan dengan mamalia laut raksasa.

Apalagi di bangian moncong paus tampak bercak-bercak merah seperti darah.

BACA JUGA: 9 Paus Terdampar ke Pantai karena Setia Kawan

Namun, begitu tahu paus itu sama sekali tidak bergerak, Syarifuddin memberanikan diri untuk menyentuhnya.

Saat itulah terlihat darah di bagian moncong paus tersebut cukup banyak.

''Awalnya hanya saya yang mendekat. Tapi, setelah itu banyak orang yang datang dan foto-foto,'' katanya.

Dr Maulid Dio Suhendro MSi, anggota tim volunter World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia menjelaskan, terdamparnya paus itu dipicu beberapa kemungkinan.

Di antaranya, penyakit, perubahan iklim, gempa, gangguan sonar, tabrakan kapal, atau adanya pencemaran di habitat asli paus tersebut.

''Dugaan kami, air pasang semalam membawa paus ke daerah tepi. Setelah surut, paus terjebak dalam kondisi air dangkal,'' jelasnya. (kmr/c5/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Paus Mati Terdampar di Pantai Laut Utara


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler