jpnn.com, JAKARTA - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 segera berakhir. Berbagai rangkaian kegiatan untuk menutup PKN. Salah satunya Pawai Lumbung Sungai yang berlangsung di Taman Banjir Kanal Timur.
Pawai akan berlangsung di aliran sungai Aliran Ciliwung Cisadane, Banjir Kanal Timur (BKT) Duren Sawit.
BACA JUGA: Kantor Bappenas Dipilih jadi Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional 2023
Pawai Lumbung Sungai menghadirkan rakit hias dari komunitas dan perwakilan daerah. Tidak hanya kegiatan Pawai Lumbung Sungai, ada berbagai kegiatan penutup lain di 40 titik ruang tamu Pekan Kebudayaan Nasional.
Salah satunya juga berlangsung di ruang tamu Pekan Kebudayaan Nasional di Kantor Bappenas. Hasil musrembang kebudayaan yang sehari-hari dilakukan di ruang tamu PKN di Kantor Bappenas akan disampaikan oleh pimpinan Ditjen Kebudayaan kepada Pimpinan Bappenas.
BACA JUGA: Kesuksesan Pekan Kebudayaan Nasional 2021 Tuai Pujian DPR RI
“Setidaknya ada dua rekomendasi dalam musrembang, yakni pentingnya ekonomi budaya dan pengembangan Kawasan Pemajuan Kebudayaan” ujar Fitra Arda, Sekretaris Ditjen Kebudayaan.
Penyerahaan rekomendasi akan diawali dengan ritual tradisi Rampak Genteng, alinan musik dengan menggunakan genteng.
BACA JUGA: Pekan Kebudayaan Nasional Kembali Digelar Kemendikbudristek, Catat Jadwalnya!
“Sementara itu, Pawai Lumbung Singai akan diawal dengan pergelaran ritual dari Trisna Sanjaya, dan pergelaran Swara Tirta (Sinau Art), pawai Reyog mini, dan Ayu Dila & Raa Ondel-ondel di darat mengiringi rakit hias di sungai," tambah Fitra Arda.
"Untuk malam hari diadakan hiburan rakyat pergelaran PM TOH, Rombong Dangdut, Jecko Siompo & Animal Pop Family," ujarnya.
Fitra Arda mengatakan seluruh rangkaian PKN ini diharapkan bisa memberi inspirasi kepada masyarakat untuk upaya pemajuan kebudayaan serta imbauan untuk merawat bumi, agar budaya terus lestari.
Diharapkan melalui kegiatan itu bisa memberi pesan merawat bumi, merawat kebudayaan untuk masyarakat.
“Apa yang kita sajikan di Pekan Kebudayaan Nasional 20-29 Oktober 2023 adalah hasil panen kolaborasi-kolaborasi pemajuan kebudayaan. Ini harus diteruskan, bahwa pemajuan kebudayaan harus dilakukan bersama, dan gotong royong," tuturnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia