jpnn.com - ISTANBUL - Bentrok polisi dengan ratusan ribu buruh di Turki di dua tempat, Istanbul dan Ankara yang menjadi lokasi peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional tak terhindarkan. Akibatnya, korban luka-luka dari buruh dan aparat kepolisian setempat berjatuhan.
Kantor Pemerintahan Istanbul melaporkan ada 90 orang yang terluka. 19 di antaranya adalah dari aparta kepolisian yang diterjunkan untuk memblokade pawai peringatan May Day. Sementara 142 orang yang diamankan dan bentrokan ini.
BACA JUGA: Polisi Bentrok dengan Peserta Pawai Hari Buruh di Turki, 50 Cedera
Jumlah korban luka-luka ini terus bertambah. Sebelumnya, Voa Indonesia melaporkan bahwa Sedikitnya 50 orang cedera dan sekitar 140 orang ditahan di Istanbul dan di ibu kota Ankara atas insiden tersebut.
Kericuhan terjadi karena massa yang bergerak menuju Takzim dihalangi ratusan polisi anti huru hara. Demonstran yang tak terima kemudian melempar batu dan bom molotov. Polisi kemudian membalasnya dengan menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan pawai.
BACA JUGA: IMF Kucurkan Rp 196 Triliun ke Ukraina
Selain para buruh, anggota parlemen dari partai oposisi terbesar di Turki, Rakyat Republikan Turki juga turun ke jalan. Mahmut Tanal yang ikut juga menjadi korban pemukulan polisi terus melakukan perlawan terhadap aksi polisi.
" Ini adalah gambar yang Anda hanya bisa melihat di negara-negara yang diperintah oleh rezim diktator , " kata Tanal seperti yang dilansir AFP.
BACA JUGA: Penculikan 230 Siswi Belum Terungkap
Peringatan May Day tidak hanya di Turki tapi juga di seluruh Asia. Ribuan buruh dan aktivis turun ke jalanan di Manila dan di Jakarta untuk menuntut kenaikan upah di tengah meningkatnya biaya hidup.
Di Kamboja, para buruh pabrik garmen yang menuntut upah lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik melakukan unjuk rasa di Phnom Penh. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brunei Resmi Terapkan Hukum Islam
Redaktur : Tim Redaksi