Payah! Elpiji 12 Kg Kentut Beredar

Sabtu, 04 April 2015 – 19:40 WIB
Foto: dok.JPNN

jpnn.com - MOJOKERTO – Sejumlah oknum mencari keuntungan lebih dengan menjual elpiji 12 kg dengan isi yang telah dikurangi.

Di Mojokerto, elpiji 12 kg telah susut 1 kg atau lebih dikenal dengan elpiji kentut. Namun, banderolnya tetap, yakni Rp 138 ribu–Rp 139 ribu per tabung.

BACA JUGA: Kopi Instan Asing, 70 Persen Gula

’’Waktu habisnya kok tidak seperti biasanya. Setelah ditimbang, ternyata betul volume gas elpijinya susut banyak,’’ ujar Budi Gunawan, warga Jetis yang baru menimbang berat bersih elpijinya.

Selama dua minggu ini, sebagai pemakai elpiji rumahan, Budi merasa gas tabungnya cepat habis. Biasanya, gas baru habis 18 hari sampai tiga minggu. Tapi, sekarang, baru dua minggu, gas sudah habis.

BACA JUGA: Pariwisata Menggeliat, Garuda Buka Sejumlah Rute Baru

Menurut dia, elpiji bermasalah tersebut didapat dari sebuah pangkalan di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Karyawan perusahaan swasta tersebut menambahkan, konsumen lain berpotensi menjadi korban elpiji kentut.

Terutama warga kota yang biasa membeli elpiji di pangkalan Jalan Gajah Mada. Sebab, pangkalan itu termasuk pangkalan besar.

BACA JUGA: Alasan Premium Belum Bisa Dihapuskan

Dari penelusuran di lapangan, elpiji 12 kg tersebut disuntik dengan alat khusus, lalu isinya dialihkan ke tabung kosong lain. Diduga, pengurangan tersebut dilakukan di stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) atau pangkalan.

Tabung elpiji yang isinya susut mempunyai sejumlah indikasi. Antara lain, tidak ditemukan krep segel tabung dari SPBE. Semestinya, sebelum mengedarkan ke pasaran, SPBE diwajibkan memasang krep sebagai tanda identitas pengisian asal SPBE.

’’Karena ini sudah melanggar Undang-Undang Perlindungan Konsumen, saya berencana melapor ke polisi agar segera diusut. Jangan sampai kita sebagai konsumen selalu dirugikan,’’ tegasnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah resmi menaikkan harga elpiji 12 kg. Di wilayah Mojokerto, harga eceran tertinggi (HET) adalah Rp 138 ribu per tabung. Sebelumnya, elpiji tabung biru itu diedarkan Rp 130 ribu–Rp 131 ribu per tabung.

Di bagian lain, Kasatreskrim Polresta Mojokerto AKP Maryoko menyatakan sudah mendengar indikasi tersebut. ’’Kami masih mengumpulkan bahan dan keterangan. Semua masih sumir saat ini,’’ ucapnya.

Dia menuturkan, pihaknya sudah menerjunkan satu tim untuk mengambil sampel sejumlah tabung elpiji untuk diteliti.

’’Kalau memang susut, susutnya kenapa? Apakah karena sengaja dicuri atau ada kesalahan penutupan atau sebab lain. Tapi, kalau ditemukan unsur pidana, kami segera bertindak,’’ tegasnya. (ris/yr/JPNN/c5/ano)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penghapusan Premium, Serius gak sih?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler