jpnn.com - SERANG – Beras untuk warga miskin (raskin) di Serang, Banten, justru belum tersalurkan, meski harga bahan pokok utama itu sudah melambung di pasaran. Dari total pagu untuk triwulan pertama 5 ribu ton, baru 285 ton raskin yang dibagikan ke masyarakat.
Kepala Bulog Subdivre Serang Guntur Muayad Bustomi mengatakan, pihaknya belum dapat menyalurkan raskin karena tidak ada permintaan dari daerah.
BACA JUGA: Digigit Anjing Januari Lalu, Megawati Meninggal
’’Penyerapan baru dilakukan Pemkot Serang. Untuk Kabupaten Serang dan Kota Cilegon, hingga kini belum ada permintaan pendistribusian raskin,’’ ujar Guntur, seperti diberitakan Banten Pos (grup JPNN).
Menurut dia, seharusnya pemda mengajukan permohonan pendustribusian raskin. Apalagi, saat ini harga beras tinggi di pasaran. Padahal, jika penyerapan raskin sudah maksimal, harga beras di pasaran cepat terkendali.
BACA JUGA: Harga Beras Melejit, Bakul Warteg Menjerit
’’Cepat atau lambatnya penyaluran raskin berdasar permintaan dari pemda ke Bulog. Tanyakan, kepada pemda mengapa mereka lambat,’’ katanya.
Pagu yang diberikan untuk Kabupaten Serang pada Januari dan Februari mencapai 1.780 ton, Kota Cilegon 346 ton, dan Kota Serang menyisakan pagu sekitar 228 ton. Guntur menambahkan, terdapat tiga komponen yang mengakibatkan harga beras saat ini naik. Yakni, di Banten belum panen, paceklik beras, dan penyaluran raskin belum maksimal.
BACA JUGA: Teledor Saat Bersihkan Senapan, Balita Tertembak
Untuk mengatasi harga beras yang tinggi di pasaran, dia lebih memilih memaksimalkan penyaluran raskin ke masyarakat ketimbang melaksanakan operasi pasar (OP). Alasannya, harga beras yang dibagikan untuk OP mencapai Rp 7.400, sedangkan raskin hanya Rp 1.600.
’’Jadi, lebih baik menyalurkan yang murah dahulu. Soalnya, ini saja tidak terserap, malah minta OP. Apalagi, saat ini harga beras naik karena paceklik. Akibatnya, warga pedesaan kekurangan beras sehingga membeli ke kota,’’ terang Guntur.
Dia menambahkan, jika raskin terserap, kebutuhan beras masyarakat pedesaan akan tercukupi karena setiap KK dijatah 15 kilogram. (nna/JPNN/c4/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabrak Lari Berkali-Kali, Berakhir Setelah Nyungsep di Sawah
Redaktur : Tim Redaksi