PB Djarum Pamit, Mohammad Ahsan Sedih

Senin, 09 September 2019 – 10:11 WIB
Mohammad Ahsan (tengah) mendapat bonus dari Djarum Foundation dan Yuzu. Foto: badminton indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Pebulu tangkis spesialis ganda putra, Mohammad Ahsan menyesalkan pemberhentian audisi bulu tangkis oleh PB Djarum mulai 2020.

Ahsan sendiri merupakan atlet PB Djarum sejak 2007. "Sangat disayangkan soalnya Djarum satu-satunya klub yang mengadakan audisi di semua daerah, jadi bisa memantau bibit-bibit di daerah. Kalau tidak ada audisi lagi, ya siapa yang bisa melihat bibit-bibit di daerah seperti itu," kata Ahsan seperti dikutip dari Antara.

BACA JUGA: Audisi Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum Disoal, PBSI: Ini Tragis

Menurut Ahsan, audisi yang dilakukan PB Djarum telah membantu orang-orang daerah yang berminat dengan olahraga bulu tangkis bisa datang memamerkan kemampuannya. Dengan begitu, bakat-bakat muda pun bisa dengan mudah ditemukan.

Ahsan yang merupakan penerima beasiswa PB Djarum sekaligus juara All England 2019 bersama Hendra Setiawan itu mengakui, bahwa klubnya, selain menjaring bakat-bakat muda, juga telah sangat membantu perjalanan kariernya selama ini di bulu tangkis.

BACA JUGA: Baca Keterangan dari KPAI soal Audisi Beasiswa Bulu Tangkis Djarum

BACA JUGA: Baca Keterangan dari KPAI soal Audisi Beasiswa Bulu Tangkis Djarum

Dia menilai penilaian KPAI yang menyebutkan PB Djarum telah melakukan eksploitasi anak itu tidak tepat. Dia berharap PB Djarum bisa menemukan solusi atas permasalahan ini dan bisa terus melakukan audisi penjaring pebulutangkis di masa depan.

BACA JUGA: Berpolemik dengan KPAI, PB Djarum Setop Audisi Beasiswa Bulu Tangkis

Sebelumnya, PP PBSI juga menyayangkan pemberhentian itu karena dapat menyebabkan regenerasi atlet bulutangkis terputus.“Sangat disayangkan karena kami tahu bahwa audisi ini adalah salah satu metode rekrutmen dari pemain bulu tangkis yang nantinya memang akan menjadi generasi penerus yang ada sekarang ini," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiarto.

Pemberhentian audisi ini muncul setelah KPAI melayangkan protes, menganggap bahwa ada unsur eksploitasi anak dalam audisi yang dilakukan PB Djarum. Menurut KPAI, eksploitasi itu terindikasi dari kaus peserta yang bertuliskan "Djarum Badminton Club"

Sementara PB Djarum telah menegaskan bahwa PB Djarum dan Djarum merupakan dua entitas berbeda. PB Djarum mengumumkan bahwa 2019 merupakan tahun terakhir mereka mengadakan audisi umum bulutangkis sehingga program itu akan berhenti pada 2020.

Meski begitu, PB Djarum masih belum memberikan kejelasan tentang pemberhentian ini akan berlaku selamanya atau hanya sementara.

Namun, PB Djarum melalui Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan bahwa akan ada program lain untuk tahun depan.

Audisi umum telah dilakukan oleh PB Djarum tiap tahun sejak 2006 dan digelar di sejumlah kota di Indonesia dengan tujuan menjaring lebih banyak potensi berbakat. Peserta terpilih dari daerah akan maju ke final audisi di markas PB Djarum di Kudus akhir tahun nanti. (shofi/ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Samakan Persepsi, Erick Thohir Bakal Panggil KPAI dan Djarum


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler