jpnn.com - JAKARTA - Sektor tunggal putri kembali mendapat sorotan dari PB PBSI. Hasil buruk yang diterima para pemain tunggal putri di Taiwan Open Grand Peix Gold 2013 lalu membuat PB PBSI tak bisa menyembunyikan kekecewaan.
Ketika itu, tiga pemain andalan Indonesia harus terjungkal di babak pertama. Mereka ialah Lina Wenifanetri, Adriyanti Firdasari dan Bellaetrix Manuputty harus menerima kenyataan pahit terjungkal di babak pertama.
BACA JUGA: Peluang Terakhir Uzbekistan dan Yordania
Kasubid Pelatnas, Ricky Soebagdja mengatakan, pihaknya bakal melakukan evaluasi khusus atas kegagalan tersebut. Menurut legenda hidup bulutangkis Indonesia itu, kegagalan tersebut seharusnya tak perlu terjadi.
“Kami kecewa dengan kekalahan wakil tunggal putri di babak pertama. Apalagi ini kan turnamen kelas grand prix gold. Seharusnya, tunggal putri Indonesia bisa memetik gelar juara di kejuaraan tersebut,” ujar Ricky di Jakarta, Selasa (10/9).
BACA JUGA: Takut Salah, Pelatih Ogah Tanggapi Pensiunnya Etoo
Peraih emas di Olimpiade 1996 tersebut menambahkan, evaluasi tak hanya dilakukan untuk para pebulutangkis. Para pelatih yang menangani timnas juga bakal dievaluasi. Salah satu yang menjadi kekecewaan PB PBSI adalah kekalahan Firdasari.
"Walaupun Firda baru sembuh dari cedera, tetapi untuk pemain selevel dia yang sudah berpengalaman seharusnya bisa langsung kembali ke performa terbaik. Kalau mau penyesuaian pascacedera terus, waktu kan berjalan dan akan termakan usia," tegas Ricky. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Laga Penentu Argentina
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pebulutangkis Indonesia Hadapi Para Jagoan Tuan Rumah
Redaktur : Tim Redaksi