PB PMII: KAMI Harus Konkret Bantu Rakyat, Tidak Hanya Mengkritik

Sabtu, 15 Agustus 2020 – 23:09 WIB
Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang. Foto: Dok. PMII for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Belum lama ini, terbentuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) diawal bulan Agustus 2020.

KAMI berencana akan menyampaikan Maklumat Selamatkan Indonesia dengan 8 tuntutan kepada Pemerintah dan Presiden pada Selasa 18 Agustus 2020, mulai pukul 10:00, dalam rangka peringatan 75 tahun Kemerdekaan dan Hari Pancasila serta refleksi keprihatinan kebangsaan.

BACA JUGA: Warning dari MS Kaban: Jangan Anggap Remeh KAMI

Diketahui, Koalisi tersebut digaungi oleh sejumlah tokoh dan aktivis seperti Din Syamsudin, Ahmad Yani, Refly Harun, Rocky Gerung, Abdullah Hehamahua, Said Didu dan lain-lainnya.

Menanggapi kegiatan deklarasi tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakkan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Agus Mulyono Herlambang mengatakan adanya deklarasi dan terbentuknya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, semoga benar-benar ingin menyelamatkan Indonesia tanpa ditunggangi oleh narasi politik tertentu.

BACA JUGA: KAMI Hanya Ingin Meluruskan Kiblat Bangsa, Tidak Berniat Jadi Partai Politik

“Tidak jadi soal berdeklarasi mengeluarkan maklumat, berkumpul dan berpendapat karena itu hak warga negara yang diatur dalam UUD 1945. Tetapi, KAMI perlu nyata bantu rakyat, tak hanya kritik dan tuntutan,” kata Agus pada Sabtu (15/8/2020).

Sebab, kata Agus, mengingat kondisi pandemi saat ini bukan waktunya untuk memperkeruh suasana dengan manuver-manuver politik yang membuat kondisi negara makin buruk.

BACA JUGA: Din Syamsuddin Beberkan Alasan Lahirnya Gerakan KAMI

“Maka, perlu kegotong-royongan secara bersama-sama untuk menghadapi pandemi covid-19 dan dampak yang diakibatkan dari covid-19 nantinya dalam kondisi negara Indonesia di masa depan," ujarnya.

Adanya deklarasi yang akan dilakukan oleh KAMI di Tugu Proklamasi,  memang diatur dalam UUD 1945 di mana setiap orang memiliki hak untuk berkumpul dan bebas mengemukakan pendapat.

"Namun, rasanya kurang pas dan ada yang mengganjal serta terkesan tidak mendidik generasi bangsa jika maklumat serta 8 tuntutan kepada pemerintah dan presiden tersebut dilakukan oleh para tokoh-tokoh nasional, yang seharusnya ikut bersama-sama bergotong royong menghadapi dan menyelesaikan pandemic covid-19 untuk rakyat Indonesia," tandasnya.

Agus sangat berharap agar KAMI yang digaungi oleh para aktor intelektual ini tidak hanya berupa tuntutan semata, tetapi juga berupa keikutsertaan secara nyata bersama-sama membantu rakyat menyelesaikan polemic yang diakibatkan oleh pandemic saat ini.

“Karena uluran tangan langsung dari para tokoh-tokoh yang tergabung dalam KAMI ini lebih berpengaruh banyak pada rakyat, dibandingkan dengan sebuah maklumat,” tutup Agus.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler