PB PRSI Harus Bergerak Cepat

Minggu, 17 Desember 2017 – 10:50 WIB
Renang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PB PRSI harus bergerak cepat mempersiapkan skuad renang Indonesia menuju Asian Games 2018. Itu merujuk hasil dari gelaran Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2017.

Sebagian besar perenang elit pelatnas belum menjalankan persiapan matang. Hasilnya, mereka belum bisa menampilkan performa terbaik.

BACA JUGA: Timnas Balap Sepeda Bakal Diasah di TdI 2018

Satu-satunya rekor nasional yang pecah yakni melalui Azzahra Permatahani, perenang muda asal Pekanbaru, Riau di nomor 200 meter gaya ganti putri dengan catatak waktu, 2 menit, 17,42 detik. Sedangkan perenang senior lainnya belum mampu mempertajam waktunya.

Bahkan, Indra Gunawan, jagoan Indonesia di noomr 50 meter gaya dada putra harus susah payah.

BACA JUGA: Venue Baru Cabor Renang Asian Games Sarat Kekurangan

Maklum, pasca SEA Games 2017 lalu, dia baru berlatih dalam sebulan sebelum IOAC. Untuk itu, darurat pelatnas dialami tim akuatik Indonesia.

“Saya mau Januari bisa jalan,” terang Wisnu Wardhana, Kabidbinpres PB PRSI.

BACA JUGA: Bagaimana Mau Berprestasi, Pelatnas Asian Games Saja Belum

Pada kesempatan yang sama, PRSI sudah mengajukan proposal kepada Kemenpora terkait pelatnas yang akan berlangsung selanjutnya.

Sekitar 20-an perenang yang diajukan Wisnu untuk memperkuat pelatnas selanjutnya.

Dari total 41 nomor lomba yang akan dipertandingkan tersebut, Wisnu dan timnya berupaya keras agar ada separo dari total nomor bisa diikuti perenang Indonesia.

“Yang jelas kami sudah memilah siapa saja perenang potensial, nanti tinggal tunggu keputusan pemerintah,” bebernya.

Untuk pelaksanaan pelatnas, PB PRSI sebelumnya mengincar Stadion Akuatik agar bisa dimaksimal.

Namun, setelah muncul adanya catatan pasca IOAC, kemungkinan besar venue akan mengalami perombakan. Padahal sebagian besar atlet dan tim pelatih menginginkan pelatnas berlangsung di sana.

Selain karena masalah adaptasi, mereka mengaku terkesan dengan kondisi kolam yang impresif.

Rencana untuk mengirimkan atlet potensi peraih medali emas ke luar negeri juga masih berkembang. Sejumlah perenang mengaku tertantang dengan kabar tersebut.

“Pengen juga latihan di luar negeri, karena selama ini bareng ayah (Herman Yus, Red,” kata Gagarin Yus.

Rencananya ada dua opsi training camp. Yakni di Australia dan Amerika Serikat. Sampai saat ini, kebijakan tersebut belum diputuskan. (nap)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018 Makin Dekat, Kapan CdM Ditentukan?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler