jpnn.com - Hancurnya kekhilafahan dan kematian Abu Bakar al-Baghdadi tak banyak berpengaruh terhadap posisi ISIS dalam konstelasi terorisme transnasional. Organisasi brutal tersebut masih dianggap salah satu yang paling berpengaruh dan berbahaya.
Kepala Antiterorisme PBB Vladimir Voronkov mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa ISIS terus berupaya bangkit dan mengincar relevansi global. ISIS bertekad membangun kembali kapasitasnya untuk operasi internasional yang kompleks.
BACA JUGA: Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS, Anggota Komisi I Ini Dukung Sikap Jokowi
Lebih lanjut, Voronkov mengatakan afiliasi-afiliasi regional ISIS terus menebar pengaruh di zona-zona konflik dengan mengeksploitasi keluhan lokal. Voronkov mencatat bahwa pembentukan kembali ISIS sebagai jaringan rahasia di Suriah mengikuti pola yang sama seperti di Irak.
Dia juga melaporkan bahwa situasi para anggota ISIS dan keluarga mereka di fasilitas penahanan dan pengungsian di Irak serta Suriah kian memburuk. Menurut Voronkov, ISIS tengah menunggu waktu yang tepat untuk membebaskan mereka.
BACA JUGA: Partai Hanura: Belum Saatnya WNI Eks ISIS Dipulangkan ke Tanah Air
Karena itu, Voronkov mendesak semua anggota PBB bertanggung jawab terhadap warga negara masing-masing yang ditahan di kamp-kamp tersebut. Anggota PBB perlu menyusun rencana perlindungan, repatriasi, pengadilan yang sensitif atas gender dan sesuai dengan usia, rehabilitasi dan strategi reintegrasi untuk mereka. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Pernyataan Keras Ganjar Pranowo, Tolak WNI eks ISIS Kembali ke Jateng
Redaktur & Reporter : Adil