PBB Ikut Soroti Dugaan Penistaan Agama YouTuber Muhammad Kece

Selasa, 24 Agustus 2021 – 19:37 WIB
Logo Partai Bulan Bintang (PBB). Foto: Ist for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Bulan Bintang (PBB) ikut menyoroti kontroversi yang ditimbulkan YuoTuber Muhammad Kece.

PBB mengecam tindakan Muhammad Kece yang diduga menistakan agama Islam dan menghina Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA: Khawatir Timbul Gejolak Sosial Jika Muhammad Kece Tak Ditangkap

Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga PBB Doriangat Pakpahan mengecam tindakan dan pernyataan Muhammad Kece.

Dia kemudian meminta aparat kepolisian segera menangkap Muhammad Kece.

BACA JUGA: Pernyataan Hamdan Zoelva Tegas Banget Soal Amendemen UUD 1945

“Kami PBB mengutuk ucapan Muhammad Kece dan orang-orang yang terlibat dalam percakapan dalam kanal YouTuber,” ujar Dori dalam siaran persnya, Selasa (24/8).

Dori khawatir umat Islam akan menunjukkan kemarahan jika aparat tidak segera menangkap Muhammad Kece.

BACA JUGA: Romo Benny Komentari Kontroversi Muhammad Kece, Begini

"Saya percaya kepada penegak hukum dan aparat bisa menindak Muhammad Kece. Dia ini menodai namanya sendiri,” ucapnya.

Kecaman juga dilontarkan Ketua Umum Dapur Da’i Nusantara (Da’ina) PBB KH Masrur Anhar.

Masrur mengatakan pernyataan Muhammad Kece sangat menyakiti pengikut Nabi Muhammad, yakni umat Islam di Indonesia.

Selain itu, kata dia, ucapan Muhammad Kece juga akan memecah belah bangsa Indonesia yang sudah damai.

“Kasihan sama orang tua Muhammad Kece yang sudah memberinya nama Muhammad. Berarti Muhammad Kece menghina dirinya dan orang tuanya,” ucap Mashur Ashar.

Mashur Ashar kemudian mengajak umat Islam mendoakan Muhammad Kece agar sadar dari perbuatannya dan bertobat serta kembali ke jalan yang benar.

"Kalau tidak sadar, biarlah Allah SWT yang akan menghukumnya di dunia dan akhirat, dan itu pasti,” katanya.

Video pernyataan Muhammad Kece sebelumnya viral.

Dia menyebut kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren menyesatkan dan menimbulkan paham radikal.

Dia juga menyebut ajaran Islam dan Nabi Muhammad SAW tidak benar sehingga harus ditinggalkan.(gir/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler