Romo Benny Komentari Kontroversi Muhammad Kece, Begini

Selasa, 24 Agustus 2021 – 16:35 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Romo Benny Susetyo. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengomentari kontroversi yang ditimbulkan YouTuber Muhammad Kece dalam beberapa hari terakhir.

Romo Benny mengimbau seluruh pelaku media sosial untuk tidak mempermainkan nilai-nilai luhur agama demi mendapatkan pengikut.

BACA JUGA: Khawatir Timbul Gejolak Sosial Jika Muhammad Kece Tak Ditangkap

"Nilai-nilai luhur agama suci itu hendaknya tidak dipermainkan."

"Saya berharap kepada YouTuber mengindahkan norma, moral dan etika, bukan mencari kontroversi hanya sekadar untuk menambah follower," ujar Romo Benny dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/8).

BACA JUGA: Pernyataan Hamdan Zoelva Tegas Banget Soal Amendemen UUD 1945

Romo Benny kemudian mengajak seluruh masyarakat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan merawat kemajemukan yang ada di Indonesia.

Para pelaku media sosial harus dapat menghormati berbagai suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

BACA JUGA: Heboh Warga-Aparat TNI Saling Pukul, Tolong Lihat Secara Utuh

"Kita yang memiliki ratusan keyakinan agama, ribuan suku, dan etnis harus diperkukuh nilai-nilai persatuan itu dengan merawat menjaga keragaman kemajemukan tanpa menghina keyakinan agama siapa pun," ucapnya.

Terkait dugaan pelecehan agama oleh YouTuber Muhammad Kace, Romo Benny berharap Polri dapat menindak sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Secara etis jelas ini tidak pantas karena telah melukai hati nurani semua umat beragam. Nilai beragama itu sakral dan suci, maka yang sakral dan suci itu tidak bisa dijadikan bahan olok-olok," katanya.

Romo Benny kemudian meminta seluruh masyarakat tidak memberikan ruang publik kepada pelaku penistaan agama di media sosial, antara lain dengan tidak mengikuti akun tersebut.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) harus bertindak, antara lain dengan membatasi hingga membekukan akun media sosial yang menista agama.

"Dalam kondisi ini kita harus melawan, kondisi pandemi COVID-19 ini membutuhkan kesetiaan kebersamaan dan gotong royong untuk merawat kemajemukan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang merawat kemajemukan," pungkas Romo Benny.(Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler