PBNU Dukung Menteri Bahlil Realisasikan Target Investasi Rp 1.400 Triliun

Jumat, 28 April 2023 – 17:21 WIB
Ilustrasi - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Ahmad Fahrurrozi atau akrab disapa Gus Fahrur mendukung Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang berikhtiar merealisasikan target investasi sebesar Rp 1.400 triliun pada pada 2023. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Ahmad Fahrurrozi atau akrab disapa Gus Fahrur mendukung Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang berikhtiar merealisasikan target investasi sebesar Rp 1.400 triliun pada pada 2023.

Gus Fahrur yang juga Wasekjen MUI itu berharap target investasi yang tinggi oleh Menteri Bahlil dapat terwujud sehingga berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja serta menekan angka kemiskinan serta pengangguran.

BACA JUGA: Kisah Inspiratif Bahlil Lahadalia, Dari Penjual Kue, Sopir Angkot Hingga Menteri Investasi

“Target investasi yang signifikan diharapkan membuat pertumbuhan ekonomi, peningkatan pembukaan lapangan kerja, menekan angka kemiskinan, pengangguran terbuka dan pembukaan lapangan kerja," kata Gus Fahrur pada Jumat (28/4).

Untuk mendorong minat para investor berdatangan masuk ke Indonesia, dia meminta pemerintah untuk memberikan kepastian hukum agar para investor mendapatkan keamanan dan kenyamanan saat berinvestasi.

BACA JUGA: BPSDMI Dukung Investasi Industri Pada Hannover Messe 2023

Selain itu, kata Gus Fahrur, tata kelola Sumber Daya Alam (SDA) yang baik, maupun peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang merata di seluruh Indonesia menjadi daya pemikat para investor menggelontorkan dananya untuk investasi membangun proyek di tanah air.

“Penegakan hukum, pengelolaan SDA yang tertib, mendorong daya beli masyarakat, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan peningkatan SDM yang merata di seluruh Indonesia," ujar Gus Fahrur.

BACA JUGA: Strategi LPKR Melakukan Investasi Ruang Hijau, Bisa Menurunkan Suhu

Gus Fahrur juga meminta semua pihak menjaga kondusivitas dan stabilitas politik serta keamanan nasional menjelang Pemilu 2024.

Dia menekankan pentingnya mencegah polarisasi atau pembelahan ekstrem akibat perbedaan pilihan politik sehingga investasi yang masuk ke Indonesia tetap terjaga.

"Suasana politik harus tetap stabil, aman dan tertib meski menjelang pemilu. Semua pihak harus mencegah polarisasi politik dan perpecahan,” ujar Gus Fahrur.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tengah berikhtiar mencapai target realisasi investasi sebesar Rp 1.400 triliun pada tahun 2023.

Bahlil menyebut target realisasi investasi akan dicapai dengan syarat stabilitas politik dijaga.

Salah satunya, dengan tidak lagi menggunakan narasi yang mempertentangkan kampret dan cebong.

Sebab, kondisi tersebut berpotensi membuat ekonomi Indonesia terseok-seok dan tidak mampu mencapai realisasi investasi yang diharapkan.

Bahlil mewanti-wanti mengenai keadaan global yang sedang diliputi ketidakpastian. Mulai dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China, pandemi Covid-19, perang Ukraina-Rusia, krisis energi dan pangan, serta ketegangan di Laut Cina Selatan (LCS).

Keadaan itu membuat hampir seluruh pemimpin dunia melakukan pertarungan leadership untuk mampu berkontribusi dan tetap bertahan dalam situasi tersebut.

Meskipun diliputi berbagai ketegangan di tingkat global, capaian realisasi investasi tahun 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun atau lebih dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp 1.200 triliun.

Komposisi realisasi investasi di tahun 2022 terbagi menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 654,4 triliun atau 54,2 persen dan Penanaman Modal Asing Dalam Negeri (PMDN) Rp 552,8 triliun atau 45,8 persen.

“Inilah kenapa global itu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kita dan investasi kita. Jadi, bayangkan dunia ini ribut terus, uang Rp 1.207,2 triliun yang beredar itu, FDI (Foreign Direct Investment/PMA) kita 54 persen dan ketika global kondisinya seperti ini, hampir semua negara butuh FDI. Menurut data, FDI tertinggi di Asia Tenggara itu Singapura, kedua Indonesia,” ucap Bahlil.

Oleh karena itu, dia kembali menegaskan keinginannya untuk mencapai target investasi sebesar Rp 1.400 triliun pada tahun 2023.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler