jpnn.com - KEMAJUAN negosiasi untuk 16 WNI yang tertangkap di Turki ternyata tak berbanding lurus dengan pencarian 16 WNI yang memisahkan diri dari rombongan travel di Turki pada 24 Februari lalu.
Pihak Konsulat Jenderal RI (KJRI) Istanbul sampai saat ini mengaku masih belum mendengar informasi baru dari pihak otoritas di Turki. "Kami masih belum dapat info, apakah sudah keluar dari Turki atau masih di sini," ungkap Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KJRI Istanbul Maya Damayanti.
BACA JUGA: 16 WNI Tertangkap di Turki Dipulangkan
Sementara itu, adanya kasus dua rombongan WNI yang berupaya masuk kantong ISIS melalui Turki membuat Polri mengambangkan upaya baru, yakni mendeteksi wilayah yang menjadi target perekrutan ISIS. Sejumlah daerah itu diduga menjadi kantong-kantong anggota ISIS karena memiliki kesamaan ideologi. Daerah yang diprediksi menjadi kantong perekrutan anggota ISIS adalah Poso, Sulawesi Tengah; Paciran, Lamongan, Jatim; dan Ciamis, Jawa Barat.
Karopenmas Mabes Polri Kombespol Rikwanto menjelaskan, Poso ditengarai menjadi salah satu tempat perekrutan karena beberapa bulan yang lalu ada empat warga Turki yang menggunakan paspor palsu. "Empat warga Turki yang memakai paspor palsu ini terhubung dengan rekrutmen anggota ISIS. Mereka sekarang sedang diproses hukum. Latar sejarah Poso juga menguatkannya," ujar dia.
BACA JUGA: Hari Ini 3 Jenazah QZ8501 Diangkut Kargo Pesawat Komersil
Sementara itu, Paciran dan Ciamis merupakan daerah asal sejumlah WNI yang ingin bergabung dengan ISIS. Namun, seluruh daerah itu tidak bisa dijustifikasi memang merupakan kantong perekrutan ISIS. "Masih berupa dugaan. Yang jelas, ini semua harus diantisipasi," paparnya.
Rikwanto membenarkan memang ada utusan dari ISIS untuk merekrut anggota dari kantong-kantong yang seideologi di seluruh penjuru dunia. Untuk di Indonesia, memang tiga daerah itu yang masih dideteksi. "Tapi, mereka bukan musuh. Hanya perlu untuk mengantisipasi kemungkinan lainnya," jelas dia. (idr/bil//kim/mas)
BACA JUGA: Satu Pilot Pesawat yang Senggolan Jalannya Pincang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pulang dari Hongkong, TKI Ini Tak Bisa Bergerak
Redaktur : Tim Redaksi