PBNU Tegaskan tidak Mendukung Capres dan Cawapres di Pilpres 2024

Jumat, 15 September 2023 – 15:45 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf dalam jumpa pers mengenai isu-isu mutakhir di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (15/9). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) Yahya Cholil Staquf menyatakan PBNU tidak mendukung salah satu calon presiden dan calon wakil presiden 2024.

Gus Yahya, panggilan akrab Yahya Cholil Staquf, menyampaikan hal itu dalam jumpa pers mengenai isu-isu mutakhir di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (15/9).

BACA JUGA: Ketum PBNU Minta Capres-Cawapres tidak Mengatasnamakan NU di Pilpres 2024

“Apakah ada rapat membicarakan dukungan kepada calon, saya pastikan tidak akan ada,” ucap Gus Yahya di lokasi.

Menurut Gus Yahya, dukungan terhadap salah satu capres-cawapres tidak akan diberikan oleh PBNU, karena hal itu melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART).

BACA JUGA: Gus Yahya Jengkel PBNU Sering Ditarik-tarik ke Politik

“Kalau kami lakukan apa namanya mengkhianati amanat,” ungkap Gus Yahya.

Alumnus Universitas Gadjah Mada itu menuturkan bila ada anggota PBNU yang memberikan pernyataan terkait politik, hal itu merupakan  pribadi dan tidak mewakili lembanga.

BACA JUGA: Pengamat Ingatkan Bahaya Tak Adanya Batas Usia Capres dan Cawapres, Bisa Fatal

Hal itu lantaran hingga saat ini PBNU memang tidak membahas dan tak menentukan sikap terkait politik.

“Kalau di luar rapat atau permusyawaratan tetap boleh mengomong, tetapi tidak mengatasnamakan lembaga,” tuturnya.

Gus Yahya juga menambahkan bahwa mandataris (orang yang menerima atau menjalankan mandat) tidak boleh menyalonkan diri dalam Pemilihan Legislatif 2024 nanti.

Aturan ini berlaku untuk seluruh mandaris baik di PBNU maupun Pengurus Wilayah Nahdlatul Utama (PWNU).

“Pokoknya mandataris enggak boleh nyaleg. Kalau bukan mandataris, pengurus yang lain, boleh, silakan. Yang enggak boleh itu mandataris saja,” tambah Gus Yahya. (mcr4/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler