PBNU Terima Award Perdamaian Global

Sabtu, 22 November 2014 – 10:18 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Dunia internasional kembali mengakui kiprah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) atas konsistensinya menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia dan luar negeri. Sebagai apresiasi organisasi kemasyarakatan berbasis massa Islam terbesar tersebut dianugerahi Global Peace Interfaith Leadership Award 2014.

Adalah Global Peace Foundation, sebuah organisasi pemerhati perdamaian dunia yang memberikan penghargaan tersebut kepada PBNU. Penyerahan award dilakukan dalam acara Global Peace Convention yang diselenggarakan di Asuncion, Paraguay, Amerika Selatan, Sabtu (22/11) malam waktu setempat.
 
“Konvensi Perdamaian Dunia-nya dimulai sejak tanggal 19 (November) dan ditutup kemarin, dan puncaknya hari ini untuk penyerahan award. Alhamdulillah, PBNU tahun ini adalah penerima award perdamaian global,” kata Sekretaris Jenderal PBNU H. Marsudi Syuhud melalui siaran persnya yang diterima JPNN.com di Jakarta.
 
Marsudi menjelaskan, Global Peace Foundation menetapkan beberapa kriteria penilaian untuk award perdamaian yang tahun ini mengambil tema “One Family under God” tersebut, seperti inovator terkemuka, baik pemerintahan, lembaga atau organisasi kemasyarakatan, masyarakat sipil, akademisi, dan masyarakat lintas agama, yang telah bekerja dan memberikan teladan dalam substansi meningkatkan kehidupan orang atau kelompok lain, serta nyata berkontribusi untuk perdamaian.
 
Pemenang penghargaan juga dinilai telah menunjukkan integritas kehidupan pribadi atau kelompok dan layanan, dan memberikan contoh pengakuan keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat.
 
“PBNU dinilai telah menunjukkan usaha yang luar biasa dalam memajukan kerjasama lintas agama, kemanusian, serta layanan dan perdamaian. Award ini tentu wajib disyukuri, karena di sini PBNU adalah wakil Indonesia,” jelas Marsudi.
 
Sementara dalam konvensi perdamaian yang menjadi rangkaian acara sebelumnya, Marsudi menyampaikan pidato dengan tema “Leadership in the Promotion, of Liberty, Prosperity and Integrity” yang menekankan pentingnya kepemimpinan moral.

BACA JUGA: Ini Komentar Denny Indrayana soal Jaksa Agung Baru

"Ini merupakan topik penting, tidak hanya untuk negara-negara Muslim di Asia, akan tetapi juga negara-negara lain di dunia,” tegasnya.
 
Marsudi memaparkan, dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari kepemimpinan moral untuk mendukung kebebasan, kemakmuran, dan integritas, karena itu adalah bagian dari martabat dan sistem bangsa Indonesia yang telah sukses membangun peradaban.
 
“Ibaratnya, saat akan pergi ke tujuan, yaitu titik keberhasilan di dunia dan akhirat, sa’adah fiddunya wal akhirat, cara dan jalur untuk mencapainya adalah dengan menggunakan kebebasan, kemakmuran, dan integritas yang dilaksanakan oleh para pemimpin yang dikontrol oleh sistem moral,” pungkas Marsudi.(fat/jpnn)

BACA JUGA: Prasetyo Dipilih Karena Dekat Dengan Jokowi

BACA JUGA: Tutut Hidupkan Lagi TPI

BACA ARTIKEL LAINNYA... Moratorium E-KTP Tak Laku di Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler