jpnn.com, SURABAYA - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya menolak pelaksanaan Muktamar Luar Biasa NU (MLB NU), yang rencananya digelar di Surabaya.
Merespons hal itu, Ketua Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU (PO & MLB NU) KH. Abdussalam Shohib atau Gus Salam tak mempermasalahkan penolakan tersebut.
BACA JUGA: Sunhaji Dihina Gus Miftah, Mia Penjual Es Teh Omzet Rp1 Juta per Hari, Nunik Lumayan
Pasalnya, penolakan itu merupakan hak PCNU Surabaya. Namun, di sisi lain pihaknya juga punya hak untuk tetap menggelar kegiatan MLB NU.
“Saya kira itu hak beliau-beliau menolak kegiatan. Kami juga warga negara yang sama untuk melakukan diskusi, berkumpul, dan berserikat yang tujuannya bukan untuk keburukan, tetapi kebaikan menurut kami,” kata Gus Salam, Minggu (8/12).
BACA JUGA: Presidium MLB NU Merasa Terintimidasi saat Bersilaturahmi ke Riau
Pihaknya, kata Gus Salam memastikan tetap mengikuti prosedur yang berlaku. Salah satunya mengajukan perizinan ke pihak aparat kepolisian bila diperlukan.
“Ya nanti kami akan tetap melakukan prosedur-prosedur yang sama, ya, sesuai dengan aturan yang ada. Kalau memang perlu ada izin, kami akan masukkan izin. Apakah nanti diizinkan atau tidak, ya kami lihat nanti,” ujar Gus Salam.
BACA JUGA: Presidium: MLB NU Gerakan Kiai dan Kader Demi Jaga Muruah Organisasi
Dia juga menekankan bahwa pihaknya menghormati sikap PCNU Surabaya, tetapi Presidium PO & MLB NU juga memiliki hak yang sama untuk mengajukan izin kegiatan tersebut.
“Yang jelas kami sesama warga negara, kami menghormati PCNU Surabaya menolak. Monggo, itu hak beliau. Kami juga punya hak untuk melakukan hal yang sama untuk minta izin terhadap agenda yang kami lakukan,” ujar dia.
Menanggapi tudingan bahwa Presidium PO & MLB NU ilegal dan tak sesuai dengan aturan organisasi, Gus Salam mengeklaim bahwa langkah yang diambil pihaknya telah sesuai regulasi dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART)
“MLB itu kan ada di ADART sehingga kalau ada aturannya, kan berarti upaya ke sana juga merupakan hal yang legal,” ungkap dia.
Menurut Gus Salam, rencana pelaksanaan MLB tidak hanya sah secara organisasi, tetapi juga didasari oleh prinsip-prinsip fiqih yang sesuai.
“Artinya, kaidah fiqih itu namanya lil wasail hukmul maqashid—perantara itu punya hukum yang sama dengan tujuan. Tujuannya MLB, MLB ada aturannya. Kalau ada aturannya, berarti kan boleh asal sesuai aturan. Upaya menuju ke sana juga upaya yang legal, itu menurut pandangan kami,” tegas Gus Salam.
Pra-MLB PBNU sendiri direncanakan berlangsung pada 20-21 Desember 2024 di salah satu pondok pesantren tertua di Surabaya, meskipun lokasi spesifiknya belum diumumkan. (mcr23/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presidium: Pra-MLB NU akan Digelar di Pesantren Tua
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Ardini Pramitha