jpnn.com - jpnn.com - Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tarakan Said Usman Assegaf menjelaskan, pihaknya tidak memakai air tanah karena harus dilakukan penelitian terlebih dahulu sebelum air dipastikan bisa dialirkan ke masyarakat untuk dikonsumsi.
“Karena Tarakan ini pulau yang kecil, jadi kandungan air tanahnya harus diperhatikan ditakutkan ada campuran seperti minyak, batu bara, lumpur dan sebagainya yang dapat menyebabkan penyakit bagi tubuh,” ungkap Usman, Minggu (22/1).
BACA JUGA: Penyertaan Modal untuk PDAM Baru Rp 246 Miliar
Saat ini, jumlah cadangan air yang dimiliki PDAM Tarakan sekitar 0,47 persen.
Pihaknya belum mengetahui berapa persen air tanah yang bisa dijadikan cadangan.
BACA JUGA: Siap-siap, Tarif PDAM Bakal Naik 10 Persen
“Untuk melakukan semua itu dilakukan penelitian dan anggarannya harus melewati APBN, karena diperlukan investasi yang besar,” kata Usman.
Pihaknya telah melakukan perhitungan perencanaan tentang jumlah kebutuhan air yang ada di Kota Tarakan.
Saat ini, jumlah penduduk Tarakan pada 2017 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mendekati 300 ribu jiwa.
Sedangkan kebutuhan air sepuluh liter per orang.
“Tetapi seperti yang kami tahu, di Tarakan ini masih ada ditemukan satu rumah berjumlah sepuluh jiwa. Untuk itu, perencanaan kami untuk 2017 mendatang adalah menyediakan air 1,5 juta kubik per bulan,” jelas Usman.
Cadangan air yang menjadi alternatif PDAM Tarakan saat ini hanya embung.
“Kalau nggak hujan, embung kami mau diisi pakai apa?” ujar Usman. (yed/nri)
Redaktur & Reporter : Ragil