jpnn.com - BANJARNEGARA - Kinerja keuangan PDAM Banjarnegara tak kunjung menunjukkan perbaikan. Tidak seimbangnya pemasukan dengan pengeluaran menyebabkan PDAM Banjarnegara mengalami kesulitan likuiditas. Tak heran jika perusahaan daerah ini selalu merugi.
Dan tahun depan, kesulitan ini nampaknya masih akan terus berlanjut. Bahkan bukan tidak mungkin perusda ini akan kolaps. Ini lantaran, pengajuan penyertaan modal untuk mengisi pundi-pundi kas PDAM mengalami hambatan.
BACA JUGA: Pria Bongsor Membusuk di Hutan
Plt Direktur PDAM Banjarnegara, Suswati menjelaskan hambatan karena sejumlah fraksi di DPRD tidak menyetujui menyetujui penyertaan modal.
BACA JUGA: Tahun Baru, Pendaki Marapi Diprediksi 6.000 Orang
Alasannya hingga kini belum ada direktur definitif dan juga audit dari lembaga independen."Ini membuat PDAM makin terpuruk," Suswanti.
Untuk itu, ia sangat berharap agar penyertaan modal tahun 2015 sebesar Rp 1,5 miliar dan penyesuaian tarif disetujui.
BACA JUGA: Nenek Berkebaya Ngapung di Sungai
Adapun saat ini tarif yang dikenakan pada pelanggan PDAM Banjarnegara sebsar Rp 1.100 per meter kubik. Sedangkan usulan yang diajukan sebesar Rp 2.000 per meter kubik.
Anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara dari Fraksi Gerindra, Marsudin mengaku belum menyetujui penyertaan modal ini. Dia menjelaskan terdapat dua alasan yang melatarbelakangi sikap ini.
Pertama, hingga saat ini PDAM Banjarnegara belum memiliki direktur definitif. Bila usulan penyertaan modal ini disetujui, dikhawatirkan akan menjadi beban bagi direktur yang akan menjabat.
Kedua, belum dilakukan audit menyeluruh oleh lembaga independen. Sehingga belum diketahui penyebab utamaPDAM selalu merugi. Dia khawatir jika dicairkan, maka dana tersebut justru akan menguap habis. (drn/nun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diterjang Puting Beliung, 236 Rumah Rusak
Redaktur : Tim Redaksi