jpnn.com, JAKARTA - Bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo membeberkan sisi positif yang telah dicapai pemerintah Indonesia dalam dalam mewujudkan cita-cita menjadi negara keempat dengan ekonomi terkuat di dunia.
Ganjar mengatakan itu saat menghadiri acara Temu Kebangsaan yang dilaksanakan di Pendopo Agung Ambarrukmo, Yogyakarta, Selasa (22/8).
BACA JUGA: Isu Pelemahan Ekonomi China Bikin Rupiah Hari Ini Parah
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang didampingi sekjen parpol berlambang Banteng moncong putih itu Hasto Kristiyanto tampak hadir di lokasi.
Ganjar kemudian mengungkap capaian Indonesia yang mampu meningkatkan kemakmuran seperti terlihat dari rasio elektrifikasi yang naik dari 76 pada 2012 menjadi 99 pada 2022.
BACA JUGA: Anak Buah Sri Mulyani Sebut Hilirisasi Nikel Dorong Transformasi Ekonomi
"Apakah Indonesia tambah makmur, ya, bapak ibu, 2012 sampai 2022 rasio elektrifikasi naik 23 dari 76 ke 99," kata Gubernur Jawa itu saat berpidato di acara, Selasa ini.
Ganjar selanjutnya mengatakan Indonesia saat ini menjadi negara yang skornya naik dari sisi kesehatan, kepintaran, sampai kewirausahaan.
BACA JUGA: SiCepat Luncurkan Layanan Berani Bayar Murah, Kirim Paket Makin Ekonomis
"Apakah PDB pendapatan per kapita kita meningkat, artinya kita produktif, jawabannya, ya, dari 2012 ke 2022 dalam waktu kurang lebih 10 tahun, itu naik," kata Ketua Umum Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) itu.
Namun, kata Ganjar, masih banyak pekerjaan rumah untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara keempat dengan kekuatan ekonomi terbaik di dunia.
Semisal, Indonesia bisa makin meningkatkan skor kemakmuran dan kepintaran yang sudah dicapai saat ini. Termasuk, meningkatkan peran UMKM di Indonesia.
"Bagaimana Indonesia lebih produktif UMKM kita sampe lima persen proposi kewirausahaan kita sampe delapan persen dan rasio volume usaha koperasi terhadap PDP kita, yakni sepuluh persen," ujar Ganjar.
Selain itu, kata Ganjar, Indonesia perlu meningkatkan perekonomian digital karena sektor tersebut memiliki potensi yang besar.
"Terakhir meningkatnya penduduk kelas menengah yang diharapkan ini didominasi oleh masyarakat kelas menengah kurang kebih 44 persen serta 64 persen penduduk yang merupakan tenaga kerja yang sangat produktif," ujarnya. (ast/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan