PDIP Ajak Kaum Perempuan Pulihkan Indonesia dari Dampak Covid-19

Senin, 21 Desember 2020 – 19:44 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: DPP PDIP.

jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan mengajak para perempuan Indonesia untuk bergotong royong memulihkan tanah air dari dampak pandemi Covid-19.

PDIP memandang peran kaum perempuan sangat besar sehingga bisa menyukseskan Indonesia.

BACA JUGA: PDIP: Keputusan Presiden Gratiskan Vaksin Covid-19 Bukti Negara Hadir untuk Rakyat

Seruan ini disampaikan sehari jelang peringatan Hari Ibu pada Selasa (22/12).

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan semua bisa melihat betapa pentingnya kaum perempuan.

BACA JUGA: Kacau! Ogah Dirawat di Rumah Sakit, Pasien Covid-19 Kabur

BACA JUGA: Politikus PDIP: Ridwan Kamil Genit

Di tengah aktivitas di rumah akibat pandemi covid-19, para ibu hadir sebagai pendidik anak-anaknya.

"Bagaimana perempuan hadir untuk mencukupi kebutuhan gizi bagi keluarganya. Di tengah Covid-19, peran ibu penting. Bung Karno menegaskan, kaum perempuan adalah yang mula-mula induknya kultur. Perempuanlah yang membangun kultur yang utama dan bukan laki-laki," kata Hasto dalam webinar Perempuan Jalan Peradaban Indonesia, Senin (21/12).

PDIP selalu memberikan ruang yang besar bagi kaum perempuan.

Ini bukan karena faktor elektoral semata. Namun langkah yang sesuai visi Bung Karno dan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terhadap kepeloporan perempuan. 

"Kami berharap pesan Ibu Megawati Soekarnoputri dapat dijalankan. Persoalan emansipasi perempuan bagian dari emansipasi bangsa. Artinya, keterlibatan dan kesadaran diri dari kaum perempuan untuk bersama kaum laki-laki, untuk mewujudkan Indonesia merdeka," kata Hasto.

Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDIP Puan Maharani mengatakan, separuh dari rakyat Indonesia adalah perempuan.

Itu berarti separuh dari energi bangsa Indonesia adalah kaum perempuan.

"Atau seperti Bung Karno sampaikan, perempuan adalah salah satu dari dua sayapnya seekor burung. maka jelas diperlukan peran aktif perempuan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Apalagi perempuan berperan besar di dalam keluarga sebagai titik awal pendidikan anak di rumah," kata Puan.

Ketua DPR RI itu menyadari sampai saat ini perempuan masih menghadapi banyak kendala. Baik dari sosial, ekonomi, hingga berbagai permasalahan lainnya. Yang paling utama, adalah menyadarkan bahwa menyertakan perempuan bukanlah pekerjaan afirmatif, tetapi merupakan kesadaran atas penghargaan harkat dan martabat manusia. 

"Saya mengajak semua bahwa 2021, sebagai tahun Indonesia menjawab semua tantangan, tahun pemulihan, kebangkitan Indonesia dari pandemi Covid-19," tegasnya.

Sementara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Bintang Puspayoga yang hadir sebagai narasumber di acara itu mendorong perjuangan perempuan memerangi Covid-19. 

"Yakni dengan memastikan keluarga dan lingkungan sekitar tetap aman dengan protokol kesehatan," kata Bintang.

Ketua DPP Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak PDIP Sri Rahayu menambahkan, pihaknya konsisten mendorong partisipasi politik perempuan.

Dengan berbagai cara, di antaranya dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Pada 2020, total 28 orang perempuan terpilih menjadi kepala/wakil kepala daerah.

"Dalam hal ini, PDI Perjuangan menyiapkan pemimpin untuk rakyat, dengan melibatkan perempuan dalam politik karena PDI Perjuangan hendak menghadirkan politik keseharian, bukan wajah politik yang berorientasi pada kekuasaan dengan menghalalkan segala cara," kata Sri Rahayu.

Sementara Ketua DPP Bidang Kebudayaan PDIP Tri Rismaharini mengatakan banyak pihak yang menganggap dirinya sukses memimpin Surabaya.

Menurut Wali Kota Surabaya itu, semua itu bisa terjadi karena peran perempuan dan laki-laki yang menjadi kader-kader.

Misalnya, ada 27 ribu kader lingkungan yang bersama Pemkot Surabaya mengolah sampah menjadi kompos.

Risma juga membawa Surabaya kader kesehatan, di mana 98 persennya adalah perempuan.

Mereka yang mengingatkan waktunya imunisasi anak dan pemeriksaan lansia gratis. Ada juga kader Ibu Pemantau Jentik yang jumlahnya sampai 237 ribu sehingga wabah DBD jangan sampai terjadi di kota itu. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler