jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Idrus Marham menjadi menteri sosial menambah daftar politikus Partai Golkar di dalam Kabinet Kerja. Padahal, Golkar pada Pemilu Presiden 2014 justru mengusung Prabowo Subianto yang menjadi rival Jokowi.
Namun, PDI Perjuangan yang mengusung dan mendukung Jokowi sejak awal tak mempersoalkan bertambahnya jatah Golkar di Kabinet Kerja. Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menyatakan, penunjukan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
BACA JUGA: Mahyudin: Posisi Sekjen sudah Seharusnya Diisi Orang Baru
Namun, kata Hendrawan, masuknya Idrus tentu juga demi memperkuat kinerja pemerintahan. Menurutnya, kontribusi Golkar selama ini kepada pemerintahan cukup signifikan.
"Itu sebabnya wajar presiden memberi kursi kursi tambahan. Tidak ada yang perlu diributkan sebenarnya," kata Hendrawan di gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/1).
BACA JUGA: Idrus jadi Menteri, Golkar Segera Umumkan Kepengurusan Baru
Dia menjelaskan, manajemen politik dan pemerintahan yang sekarang adalah gotong royong. Karena itu, yang terpenting adalah kerja sama partai pendukung pemerintah semakin solid.
"Kalau ini lebih solid, berarti sudah enteng. Kalau tidak mampu menciptakan soliditas kabinet dan partai pendukung, tentu stabilitas politik sulit tercapai," katanya.
BACA JUGA: Idrus Rangkap Jabatan, Komitmen Jokowi Ditunggu
Guru besar ilmu ekonomi itu juga tidak mempersoalkan rangkap jabatan menteri dari Golkar. Menurut dia, Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya sudah menyatakan bahwa Idrus akan meninggalkan jabatan sekretaris jenderal Golkar.
Hanya saja, tentu ada proses. "Jangan semuanya seperti sehari semalam begitu. Butuh waktu," katanya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjahjo Siap Bekerja Sama dengan Idrus di Kabinet Kerja
Redaktur & Reporter : Boy