jpnn.com - JAKARTA - Juru bicara PDI Perjuangan, Eva Sundari membeber alasan Presiden Joko Widodo memilih Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri menggantikan Jenderal (Pol) Sutarman. Mantan anggota Komisi III DPR itu menyebut faktor kenyamanan ikut menjadi pertimbangan presiden yang dikenal dengan panggilan Jokowi itu dalam memilih Budi.
Eva mengatakan, penunjukan Kapolri merupakan hak prerogatif presiden. Namuun, lanjut Eva, Jokowi memang sudah cukup lama mengenal Budi sehingga diharapkan mempermudah kerja sama.
BACA JUGA: BPPT Yakin Sinyal Berasal dari Black Box
"Itu adalah hak prerogatif presiden. Entah presiden dapat ide dari mana, tentu pertimbangannya kan tidak sekedar teknis ya, kepangkatan kek, kemudian senioritas tapi juga dipikirkan, nyambung enggak dengan Pak Jokowi, klik enggak dengan Pak Jokowi," ujar Eva di Jakarta Minggu, (11/1).
Menurutnya, karena penunjukan Kapolri menjadi hak prerogatif presiden maka publik seharusnya menghormatinya. Partai, klaimnya, tidak bisa ikut campur pada pilihan presiden.
BACA JUGA: Pakai Anting Kembar dengan Adik, Jenazah Gadis Tarakan Teridentifikasi
Selain alasan kedekatan, Eva juga tidak menampik bahwa Budi juga dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebab, Budi merupakan ajudan Megawati saat menjadi Presiden RI.
"Yang penting nyaman bagi Pak Jokowi. Kalau kemudian pilihannya ke Budi Gunawan, masuk akal dong karena secara emosi, Pak Jokowi juga sudah kenal dan Pak Budi juga bekas ajudan Ibu (Megawati)," sambung Eva.
BACA JUGA: Anggap Pembatasan PK Merampas Hak Narapidana
Karenanya ia meyakini pilihan Jokowi sudah tepat karena sudah melihat banyak pertimbangan. Selain itu, kata Eva, keputusan itu juga mendapat dukungan dari partai koalisi seperti Partai Nasdem, PKB, dan Hanura. Wakil Presiden Jusuf Kalla, kata Eva, juga menyetujui pilihan Jokowi tersebut.
"Ini dia memilih pemimpin institusi yang memegang senjata lho yak, enggak sekedar, pimpinan kementerian. Dia harus hitung juga apakah nanti calon ini akan dapat dukungan dari level bawahnya. Sekarang kita tunggu aja, bolanya di DPR kan. Kita tunggu respon DPR," tandas Eva.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiba di Kumai, Potongan Ekor AirAsia Dipindahkan ke Gudang
Redaktur : Tim Redaksi