PDIP Berharap Bisa Berkoalisi dengan Golkar pada Pilkada 2018 Kota Bekasi

Rabu, 09 Agustus 2017 – 22:27 WIB
Pilkada 2018. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - PDIP Kota Bekasi masih berharap koalisi merah kuning masih bisa terjadi, meski Golkar sudah menggandeng delapan parpol dan sepakat mengusung Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi Rahmat Effendi melanjutkan kepemimpinannya.

Ketua DPC PDIP Kota Bekasi Anim Imanudin optimistis koalisi yang terjadi di tingkat pusat bakal berdampak ke Pilkada Kota Bekasi.

BACA JUGA: Ulama Jawa Barat Sambangi Kantor DPP Partai Golkar, Nih Permintaannya

"Kalau di pusat sama di Jabar kan, itu ranahnya para petinggi – petinggi partai ya. Tapi pastinya masyarakat bisa menilai itu. Kalau untuk di Kota Bekasi sebenarnya sih harapannya seperti itu (koalisi dengan Golkar),” kata Anim seperti dikutip dari GoBekasi.

Meski begitu, kata dia, jika tidak ada kesepakatan antara dua partai besar itu untuk mengusung satu pasang calon di Kota Bekasi, pihaknya akan mengusung calon sendiri. Bisa dengan berkoalisi dengan parpol lain atau mencalonkan sendiri.

BACA JUGA: Koalisi 8 Partai Sepakat Jadi Beking Bang Pepen?

PDIP memiliki modal cukup untuk mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota karena mengantongi 12 kursi di legislatif.

"Kalau memang kami tidak ada kesepakatan politis dengan teman-teman yang lain (partai lain) selain Golkar juga. Mau tidak mau. Kan dalam politik ada plan A, plan B kan begitu. Tapi PDIP kan bisa mengusung sendirian, kami tetap maju,” ujarnya.

BACA JUGA: Golkar Bertekad Menang di Pilkada Padang 2018

Walupun begitu, ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Partai Golkar dan partai lainnya terkait dengan Pilkada. Namun memang, pihaknya belum ada pembahasan tentang kandidat yang akan diusung.

Dirinya mengaku, untuk Pilkada mendatang yang menjadi dasar pertimbangan ialah hasil survey dan bagaimana kesepakatan politik. Dengan perolehan kursi terbesar di parlemen, pihaknya tidak menutup diri akan mengusung calon wakil wali kota saja.

"Kami akan mengkaji, PDI kan melihat dari survey dan sebagainya. Sekarang kita lihat, kalau memang surveynya lebih tinggi Golkar ya kenapa tidak, yang penting semuanya itu kesepakatannya bisa dibangun,” ujarnya.

Disinggung terkait dengan pertemuan sejumlah partai di Hotel Horison Bekasi, Anim mengaku pihaknya memang tidak mendapat undangan. Seandainya diundang, sambung Anim, pihaknya pasti akan memenuhi undangan tersebut.

"Pilkada masih agak jauh, artinya masih fleksibel, di politik itu kan tidak kaku, setiap saat bisa berubah,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, delapan partai politik melakukan pertemuan tertutup di Hotel Horison. Mereka adalah Golkar, PAN, Demokrat, Hanura, PPP, PKB, Nasdem dan Perindo. Salah satu pembahasan dalam pertemuan tersebut sepakat mengusung Rahmat Effendi sebagai bakal calon wali kota.(neo/pj/gob)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Legislator PDIP di DPR Diduga Selingkuh, Istrinya Mengadu ke MKD


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler