jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan menerima audiensi Duta Besar Inggris untuk RI yang baru Dominic Jermey di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).
Pada kesempatan itu, PDIP menjelaskan proses demokrasi Indonesia kepada Dominic.
BACA JUGA: Keanggotaan Gibran di PDIP Otomatis Usai
Hasto memaparkan sejarah kantor PDIP saat mengalami serangan masa Orde Baru. Saat itu, kantor PDIP menjadi simbol perlawanan dan mendapat dukungan moral yang sangat luas dari masyarakat.
Hasto menceritakan langkah-langkah memodernisasi partai termasuk dengan membangun 129 kantor partai serta tiga Sekolah Partai.
BACA JUGA: Info dari Fahri Hamzah soal Status Gibran di PDIP, Klir!
Mengenai situasi terkini di Indonesia, Hasto mengatakan PDIP saat ini bersiap diri menuju Pemilu dengan banyak melakukan konsolidasi. Diceritakannya soal pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang baru saja diumumkan.
"Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diumumkan oleh Ibu Megawati di kantor ini. Ketika pasangan itu diumumkan, inilah jawaban PDIP dalam menghadapi prolematika yang ada saat ini. Kami mendengar aspirasi masyarakat dengan mengumumkan pasangan calon ini. Kami percaya paslon Ganjar-Mahfud akan menjadi terang keadilan, mempercepat kemakmuran dengan memberantas KKN", lanjut Hasto dalam siaran pers.
BACA JUGA: Elite Partai Garuda Bereaksi Keras kepada Adian PDIP, Ada Kata-kata Frustrasi
Dia juga mengatakan melalui berbagai survei, untuk Pemilu Legislatif, PDIP menempati peringkat pertama.
Atas hal itu, Dubes Dominic mendengar anstusias.
Dubes Dominic mengatakan dirinya menyerahkan surat kepercayaan (credentials) kepada Presiden Joko Widodo di Jakarta pada Senin (23/10).
"Beberapa hari lalu saya menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo. Ini kunjungan pertama saya, ke Kantor PDIP, terima kasih atas sambutannya," ucap Dubes Dominic.
Pertemuan berlangsung hangat selama satu jam. Dubes Dominic menyebut sedang mencari kediaman permanen selama masa tugasnya di Indonesia. "Sepertinya tidak jauh dari Kantor PDIP, sehingga sesekali nanti bisa ngopi bareng," kata Dubes Dominic yang mengundang tawa Hasto.
Mengakhiri pertemuan Hasto menyerahkan Buku Mustika Rasa tentang resep masakan Nusantara yang disusun pada masa Pemerintahan Soekarno dan Buku Pancasila versi Bahasa Inggris.
Sambil melepas Dubes Dominic, Hasto menjelakan makna tulisan Satyam Eva Jayate yang tertulis di dinding lobi gedung. Hasto menambahkan Pemilu 2024 merupakan tantangan berat untuk demokrasi Indonesia, untuk itu penting bagi masyarakat Internasional pun memberikan perhatian serius bagi proses pemilu yang sedang berlangsung di Indonesia.
Sekjen PDI Perjuangan mengapresiasi perhatian Dubes Inggris dan juga masyarakat Internasional atas perkembangan dan situasi politik nasional pascakeputusan Jokowi mendorong Gibran menjadi cawapres dengan berbagai skenario hukum melalui MK di Indonesia.
"Saya hari ini sengaja menggunakan baju hitam sebagai keprihatinan atas jalan mundur demokrasi di Indonesia karena ambisi kekuasaan. Kami sangat cinta Pak Jokowi, dan mendukungnya sebagai Presiden dengan total, namun kami sangat sedih melihat perkembangan akhir-akhir ini," ujar Hasto menjawab pertanyaan terkait hubungannya dengan Presiden Jokowi. (Tan/JPNN)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indikator Politik: Jokowi Berperan dalam Elektabilitas PDIP
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga