PDIP Buktikan Keterbukaan Partai untuk Anak Muda Lewat Gibran, Dhito, dan Kembang

Jumat, 24 Juli 2020 – 21:57 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara diskusi virtual. Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan mengklaim telah membuktikan keterbukaan partai untuk anak muda lewar Gibran Rakabuming Raka, I Made Kembang Hartawan, dan Hanindhito Himawan Pramana di Pilkada Serentak 2020.

Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Kembang Hartawan adalah calon bupati Jembrana Bali, yang walau masih berusia muda, tetapi sudah berpengalaman di politik dengan pernah duduk di DPRD hingga menjadi wakil bupati.

BACA JUGA: Bagi yang Sering Protes soal Dinasti Politik, Baca ini Jawaban dari Gibran Rakabuming

Sementara Hanindhito, Hasto mengatakan, sejak masih kecil, sudah kerap bersinggungan dengan kegiatan sosial dan politik.

Sebab ayahnya Dhito, Pramono Anung, sudah membawa Dhito kecil ke berbagai kegiatan partai.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Amien Rais Curhat Blak-blakan, KKSB Kibar Merah Putih, Ampun Pak Presiden

Kini Dhito memenuhi panggilan hatinya dengan maju sebagai calon kepala daerah di Kediri.

"Juga Mas Gibran yang juga sempat mengejutkan banyak pihak karena memilih jalur politik dan kemudian juga masuk di Kota Solo. Tetapi yang jelas semua ini menunjukkan bagaimana PDI Perjuangan membuka diri dalam kepemimpinan baik yang berasal dari dalam ataupun kepemimpinan yang diperoleh melalui proses rekrutmen," kata Hasto saat membuka diskusi virtual, Jumat (24/7).

BACA JUGA: Demokrat Sindir Pencalonan Gibran, Kader PDIP: Apa Perlu Dibuka Jejak Digital Pak SBY?

Di acara itu, Gibran, Dhito, dan Kembang, hadir sebagai pembicara.

Hasto melanjutkan, sosok seperti Gibran, Dhito, maupun Kembang, seharusnya menjadi inspirasi bagi kaum muda Indonesia agar berpolitik.

Menurutnya, politik itu luas, tidak hanya politik kekuasaan. "Tetapi juga politik ekonomi, politik dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menuju jalan berdikari," kata Hasto.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, yang hadir sebagai narasumber penanggap di acara itu, memberikan sedikit saran untuk Gibran dan kawan-kawan.

"Tantangan pertama adalah biasanya ditanya, karena usia kita muda, bisamu apa, pengalamanmu apa. Enggak usah tanggapi begitu, bekerja saja tunjukkan kinerjamu. Jangan dengarkan yang meragukan," kata Hendi, sapaan akrabnya.

Dia juga meminta Gibran, Dhito, dan Kembang agar bersyukur diusung dari PDIP. Hendi mengaku dirinya merasa beruntung, karena meskipun tak pernah berpengalaman politik, tapi saat ditugasi menjadi calon kepala daerah, diwajibkan mengikuti sekolah partai.

Di sekolah partai PDIP, kata Hendi, dia diajari cara memanajemen APBD, ideologi partai, sejarah perjuangan partai, yang nanti diimplementasikan saat memimpin di daerah.

"Saya ingat salah satu mentor kami, Mas Djarot Saiful Hidayat. Beliau bilang, jangan lupa Hendi, APBD harus pro poor dan banyak gunakan untuk belanja langsung, bukan belanja tak langsung. Karena belanja langsung esensinya membangun kota. Dan itulah yang kita lakukan di Semarang," beber Hendi.

Selain itu, Hendi mengaku soal anggaran prowong cilik juga diberikan dalam materi.

"Di mana masyarakat kecil bisa merasakan kehadiran pemerintah. Dari orang lahir sampai meninggal Pemkot Semarang harus hadir. Jadi melahirkan itu gratis, imunisasi gratis. Sekolah TK, SD, SMP gratis. Swasta sudah 40 sekolah digratiskan," ungkap Hendi. (tan/jpnn)

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler