jpnn.com - KLATEN - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Klaten, Jawa Tengah dan simpatisan PDIP Klaten, mendeklarasikan Joko Widodo-Mahfud MD sebagai pasangan capres dan cawapres, di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Rabu (23/4).
Pendeklarasian dilakukan lebih awal meski Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB maupun PDI Perjuangan belum memutuskan pasangan capres yang akan diusung dalam pilpres Juli 2014 mendatang.
BACA JUGA: Tiru Brasil, Mensos Ajak Keroyokan Atasi Kemiskinan
Ketua DPC PKB Klaten, Sri Kuntoro Budiyanto, mengatakan, deklarasi Jokowi- Mahfud murni berasal dari suara rakyat. Menurutnya, Jokowi dan Mahfud MD adalah sosok yang ideal memimpin negeri ini.
“Jokowi adalah sosok yang lembut, sehingga sangat cocok disandingkan dengan Mahfud yang memiliki karakteristik tegas. Mereka adalah pasangan yang diidam-idamkan oleh rakyat, sehingga kami bertekad mengantar kedua tokoh ini memimpin Indonesia,” paparnya dalam pesan elektronik yang diterima.
BACA JUGA: Ini Penyebab Partisipasi Pemilu di LN Rendah
Alasan lain, pengalaman Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK) juga bisa diandalkan untuk membantu kepemimpinan Jokowi dalam membenahi negara yang sedang karut marut di bidang penegakan hukum.
"Kedua tokoh sangat dekat dengan masyarakat. Oleh sebab itu, kaum marhaenis, pesantren dan DPC PKB mendukung kedua tokoh untuk berkoalisi," ujarnya.
BACA JUGA: Saksi Diminta Cari Data Pembanding untuk Lengkapi Dokumen HPS
Kuntoro meyakini kedua tokoh bakal menyatukan kekuatan masyarakat, meski kedua partai belum menentukan sikap.
“Meski pusat belum memastikan capres dan cawapres, kami yakin perjuangaan kami bisa membuat tonggak sejarak DPC yang lain. Kami siap bahu membahu memperjuangan Jokowi dan Mahfud MD,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan pengurus PAC PDI Perjuangan Kecamatan Tulung, Totok S. Ia mengatakan, pihaknya mendukung deklarasi Jokowi dan Mahfud MD.
“Mereka berdua sangat cocok dan belum pernah tersandung kasus, sehingga kami mendukung pasangan Jokowi - Mahfud MD ini,” ujarnya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suara Sutan Hilang karena Banyak Nyanyi
Redaktur : Tim Redaksi