PDIP-Golkar Dirangkul Karena Kuasai Daerah

Jumat, 28 Agustus 2009 – 21:26 WIB

JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zulkifliemansyah berharap, setelah hiruk pikuk pilpres 2009 berakhir, maka ke depan bangsa ini harus mengurangi pembicaraan-pembicaraan berbau politikDia mengatakan, tantangan masa depan bangsa ini cukup besar

BACA JUGA: Pengganti Antasari Jangan Suka Dugem

Agar program-program pembangunan yang dicanangkan pemerintah pusat bisa berjalan baik, maka diperlukan sinergi antara pusat dengan daerah
Alokasi dana APBN tahun 2010 sebesar Rp600 triliun ke daerah, tidak akan banyak manfaatnya bila tidak ada dukungan pemerintah daerah.

"Ke depan jangan melulu bicara politik

BACA JUGA: Kejagung Siapkan Pengganti Antasari

Tantangan ke depan besar
Rp600 triliun APBN itu ke daerah

BACA JUGA: 10 September Antasari Disidang

Bagaimana agar kegiatan-kegiatan pusat itu bisa ditransformasikan di daerah dengan baik? Maka perlu strategi mensinergikan pusat dengan daerahSiapa pun menterinya, siapa pun Ketua DPR-nya, susah kalau tidak ada sinergi pusat dengan daerah," ujar Zulkifliemansyah dalam diskusi di ruang wartawan di gedung DPR, Senayan, Jumat (28/8).

Apakah karena hal itu lantas kemudian Partai Demokrat berupaya merangkut PDI Perjuangan dan Golkar lantaran kedua partai ini yang kadernya banyak menjadi kepala daerah? Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarif Hasan yang hadir sebagai pembicara di diskusi itu tidak menyinggung mengenai hal ituDia hanya menjelaskan bahwa komunikasi yang dibangun Demokrat dengan PDIP usai pilpres semata-mata untuk membangun silaturahmi"Ini murni ingin berkomunikasiMumpung bulan puasa, menjalin komunikasi yang terputus itu paling dicintai Allah," ujar Syarif Hasan.

Sementara, politisi dari Partai Golkar, Burhanuddin Napitupulu merasa bahwa kekuatan partai Golkar di banyak daerah tidak boleh diremehkanDisebutkan, sebagian besar pimpinan Golkar di tingkat daerah adalah orang birokratKarakter orang birokrat, kata Burnap, punya cara berpikir yang sederhana"Yakni ingin menjadi bagian dari pengambil kebijakan," ujarnyaDia menyebutkan, ada 199 kader Golkar yang saat ini menjadi bupati/walikota dan ada 9 yang menjadi gubernur

Karena merasa punya modal kekuatan di daerah inilah, kata Burnap, di internal Golkar ada yang punya pemikiran sebaiknya Golkar bergabung saja menjadi pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dalam lima tahun ke depan"Ada 199 bupati, 9 gubernur, ya lebih bagus ikut SBY," ujarnya tanpa sungkan.

Diakui, jadwal Munas Golkar sebagai ajang pemilihan Ketua Umum Golkar yang digelar pada 4 Oktober 2009 juga sengaja diseting agar masih punya waktu untuk bicara dengan SBY"Munas tanggal 4 Oktober, sebelum kabinet dibentukKalau nego pas untuk memperkuat koalisi, ya bagus," ucapnya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Ancam Balik Romli A


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler