PDIP: Isu Rohingya Sudah Digoreng Buat Serang Jokowi

Kamis, 07 September 2017 – 12:27 WIB
Andreas Hugo Pareira. Foto: dok.JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Andreas Hugo Pareira yakin bahwa Kapolri Jenderal Tito Karnavian punya data untuk menganalisis bahwa isu Rohingya sudah digoreng untuk menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Karena itu, politikus PDI Perjuangan itu meminta Polri melakukan antisipasi dini sehingga isu Rohingya tidak membuat keruh situasi dalam negeri. "Kepolisian pasti punya data. Bisa dicegah," kata Andreas, Kamis (7/9).

BACA JUGA: Abdullah Azwar Anas: Saya Serahkan Semuanya ke Bu Mega

Menurut Andreas, pemerintah sejauh ini sudah melakukan langkah-langkah diplomasi yang tepat dengan mengirim Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dengan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi.

Pemerintah juga menawarkan konsep penyelesaian jangka pendek dan panjang yang dikenal dengan 4+1. Tidak hanya itu, Andreas menambahkan, pemerintah RI juga melobi duta besar di ASEAN dan negara lainnya untuk gotong royong membantu penyelesaian masalah Rohingya, menginisiasi dan memasilitasi pembentukan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM).

BACA JUGA: Jokowi Doakan Timnas U-19 Juara Piala AFF U-18, Aamiin

"Langkah-langkah pemerintah ini perlu dikawal dan didukung sehingga memberikan hasil positif untuk penyelesaian masalah Rohingya," katanya.

Menurut Andreas, kritik boleh saja sebagai tanggung jawab Indonesia terhadap Rohingya. Tetapi, tegas Andreas, tindakan-tindakan yang mengarah pada upaya "mengimpor" kasus Rohingya ke dalam negeri harus dicegah secara dini dan tegas.

BACA JUGA: Terbitkan Perpres PPK, Jokowi: Jangan Dipertentangkan Lagi

"Yang pasti lebih baik, bekerja berdasarkan fakta lapangan untuk membantu ikut membantu penyelesaian Rohingya, ketimbang sibuk dengan isu yang tidak produktif," katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Menginspirasi Giring Nidji untuk Terjun ke Politik


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler