PDIP Kritisi Penambahan Posisi Wakil Menteri

Jumat, 14 Oktober 2011 – 23:03 WIB

JAKARTA - Kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan hak prerogatifnya untuk menambah Wakil Menteri justru memancing kritikanPolitisi senior PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, menegaskan, reshuffel kabinet memang bisa saja dilakukan semau Presiden

BACA JUGA: DPR Pertahankan Penetapan Caleg Lewat Suara Terbanyak



"Tapi, kalau sekarang masyarakat dipertontonkan prerogatif presiden dengan menambah jumlah wakil menteri, lho kok malah bertentangan dengan kondisi yang ada di kementrian tersebut," kata Tjahjo, di Jakarta, Jumat (14/10)


Ia menambahkan, persoalan birokrasi dan hambatan sektoral yang seharusnya dipangkas melalui reshuffle, justru bertambah panjang dengan penambahan kursi wakil menteri

BACA JUGA: Tjahjo Tegaskan PDI Perjuangan Tetap Oposan

Belum lagi, lanjut Tjahjo, pembengkakan birokrasi akan berimbas pada anggaran negara yang hasilnya belum lebih optimal


"Kecuali reshuffle ini hanya sekedar mengakomodasikan kepentingan-kepentingan saja sebagaimana berlindung di hak prerogatif presiden," tudingnya

BACA JUGA: Pemerintah Dituding Lecehkan Pansus BPJS Lagi



Padahal, kata Tjahjo, selama ini di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II ini terlihat sekali adanya ketimpangan dan hambatan pada ketidakoptimalan kinerja kementrian, maupun dalam hubungan pusat daerah.  "Karena  perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan belum optimal sebagaimana penilaian UP4KR bentukan presiden sendiri," tegasnya

Karenanya Tjahjo yang juga Sekjen PDI Perjuangan itu menegaskan, sikap kritis partainya terhadap penambahan wakil menteri melalui reshuffle semata-mata demi kepentingan rakyat Indonesia yang harusnya semakin  sejahtera dengan APBN yang sudah di atas Rp1400 triliun.

"Ya, semestinya kualitas pembanguan dan kesejahteraan meningkatMelalui Fraksi PDI Perjuangan di DPR, kami akan terus melakukan fungsi pengawasan secara ketat dan kritis," pungkas Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Politisi Golkar Kritisi KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler