jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan berupaya menggenjot kualitas kader-kadernya. Salah satu cara yang ditempuh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu untuk mengasah kemampuan kader adalah dengan menggandeng perguruan tinggi.
Kini, PDIP menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN) guna menyekolahkan kader-kadernya untuk meraih gelar sarjana (S1) dan pasca-sarjana (S2). Bertempat di DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat, Jumat (31/7), partai pemenang Pemilu Legislatif 2014 itu menandatangani perjanjian kerja sama dengan STIP-AN.
BACA JUGA: 145 Petahana Maju, Bawaslu Harus Awasi Ketat
Naskah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kaderisasi dan Ideologi, Idham Samawi dan Ketua STIP-AN Tjahya Supriatna. Turut menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara lain Sekjen PDIP Hasto Kristianto dan wakilnya Ahmad Basarah, serta ketua DPP PDIP yang juga Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat. Hadir pula mantan Gubernur Lemhanas yang kini memimpin Dewan Pembina Yayasan STIP-AN Ermaya Suradinata.
Hasto saat menyampaikan kata sambutan pada acara itu menyatakan, kerja sama partainya dengan STIP-AN merupakan amanat kongres IV di Bali, April lalu. Yakni agar PDIP mengkonsolidasikan kader-kadernya melalui peningkatan kualitas kehidupan partai.
BACA JUGA: Evi Tamala Dilirik jadi Calon Wakil Bupati
“Arahnya (kader, red) dididik termasuk dalam mengelola pemerintahan dan mengelola rakyat. Karena kader adalah wajah partai itu sendiri," kata Hasto saat menyampaikan kata sambutan.
Karenanya ia juga mengharapkan kerja sama itu bisa mendongkrak kualitas kader-kader PDIP, terutama yang nantinya akan diusung untuk maju di pemilihan legislatif ataupun kepala daerah. “Kerja sama ini upaya kami mempercepat peningkatan kualitas SDM,” ujarnya.
BACA JUGA: KPU Tak Boleh Cuci Tangan Atas Kekerasan saat Pendaftaran Pilkada
Sedangkan Idham mengatakan, PDIP merasa cocok dengan kurikulum STIP-AN. Terutama untuk membangun kemandirian bangsa sebagaimana cita-cita Trisakti.
“Termasuk soal Pancasila. Salah satu ukuran kami, pendidikannya berjalan benar kalau pemahaman kader soal Trisakti sudah benar. Dalam hal ini sama sekali tidak ada keraguan DPP PDI-P," katanya.
Idham menjelaskan, progam PDIP menyekolahkan kader-kadernya di STIP-AN sebenarnya sudah dimulai sejak 2013 silam. Menurutnya, ada 28 kader PDIP yang belajar ilmu administrasi negara di STIP-AN.
Selanjutnya untuk gelombang kedua ada 52 kader PDIP yang dikuliahkan untuk jenjang sarjana di STIP-AN. Sedangkan untuk jenjang pasca-sarjana ada 12 orang.
Sementara untuk biaya kuliah, PDIP membiayai hingga 75 persen. Sedangkan 25 persen sisanya menjadi tanggungan kader. “Kenapa peserta masih menanggung 25 persen? Karena kesungguhan mereka belajar akan berkurang kalau dibiayai 100 persen," jelas Idham.
Sedangkan Ermaya dalam kesempatan sama mengatakan, STIP-AN punya sejarah tersendiri dengan PDIP. Menurutnya, Megawati saat masih menjadi wakil presiden menggagas tentang perlunya Indonesia memiliki perguruan tinggi yang fokus pada program studi politik dan pemerintahan. “Gagasan itu yang kami laksanakan," kata Ermaya.
Karenanya Ermaya merasa bangga STIP-AN mendapat kepercayaan untuk menggembleng kader-kader PDIP yang akan disiapkan sebagai para pemimpin. “Semoga kelak lulusan dari hasil kerja sama ini menjadi pemimpin nasional," harapnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balon Kada Pengguna Ijazah Palsu Diancam Pidana Penjara 5 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi