jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut parpolnya memegang teguh Pancasila meskipun partai berkelir merah itu bertransformasi ke ranah digital.
Hasto mengatakan Ketua DPP Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo telah memperkenalkan aplikasi Media Pintar Perjuangan atau disingkat MPP.
BACA JUGA: Bu Mega Keluarkan Perintah Jelang HUT PDIP, Seluruh Kader Harus Patuh
Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu menyebut MPP pada prinsipnya menjadi alat perjuangan bagi PDIP pada era digital.
"Alat perjuangan kader, sekaligus ruang berbagi pengetahuan, informasi, dan pengalaman di era digital saat ini," kata Hasto sebelum pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD PDI Perjuangan Tingkat Provinsi dan Kabupaten atau Kota se-Indonesia di Jakarta, Senin (9/1).
BACA JUGA: PDIP Disebut Tak Seperti Partai Lain yang Rekrut Kader Berbasis Popularitas dan Artis
Dia menyebutkan MPP digagas serta dirancang oleh Prananda Prabowo dengan mengacu karakter PDIP sebagai partai ideologis.
"Sudah saatnya dilakukan adaptasi dunia digital secara strategis dengan memanfaatkan Kartu Tanda Anggota PDIP," urai Hasto.
BACA JUGA: Pengamat Nilai PDIP di Usia 50 Tahun Makin Matang dan SolidÂ
Pria kelahiran Yogyakarta itu mengatakan kader bisa mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan informasi program, serta kerja nyata PDIP setelah mengunduh MPP.
"MPP juga menjadi sarana pendidikan bagi kader karena di dalamnya terdapat ajaran Trisakti yang digaungkan Bung Karno, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya," ujarnya.
PDIP pada 10 Januari 2023 merayakan HUT ke-50 sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan pemilu.
Parpol berlambang Banteng moncong putih itu mengusung tema Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam dengan subtema Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya dalam perayaan HUT ke-50. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan