jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendukung penuh pembangunan Pusat Kebudayaan Bali, yang mulai dilakukan pada Rabu (12/1).
Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini berharap masyarakat lokal dan luar Pulau Dewata ikut berpartisipasi dalam pembangunan Pusat Kebudayaan Bali tersebut.
BACA JUGA: Inilah 10 Kepala Daerah Pemenang Anugerah Kebudayaan PWI, Apa Rahasianya?
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai Pusat Kebudayaan Bali bisa membangkitkan kembali puncak peradaban Pulau Dewata itu. Hasto bahkan menganggap pembangunan Pusat Kebudayaan Bali bisa membawa manfaat pada sektor lainnya.
"Tak hanya sisi kebudayaan saja, tetapi juga memberi dampak ekonomi. Menjadi ikon Bali, menjaga melestarikan budaya Bali sekaligus perwujudan komitmen Gubernur Bali I Wayan Koster yang diusung PDI Perjuangan saat Pilkada Bali lalu," katanya.
BACA JUGA: Soal Pengganti Anies, Hasto Sebut Banyak Nama, Keputusan Tetap di Tangan Bu Mega
Hasto mengungkap itu sesuai menyaksikan groundbreaking tahap pekerjaan pematangan lahan kawasan Pusat Kebudayan Bali di Kabupaten Klungkung.
Hasto mengatakan para calon dan petahana kepala daerah dari partainya selalu diingatkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mewujudkan prinsip Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
BACA JUGA: Malam Tahun Baru, Hasto Mendaki Gunung Agung Mendoakan Bu Mega dan Pak JokowiÂ
Pelaksanaan gagasan itu wajib melalui pembangunan secara terstruktur, menyeluruh, terencana, dan terintegrasi dalam bingkai NKRI berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.
Berdasarkan catatan sejarah, lanjut Hasto, budaya Bali mencapai keemasan di Klungkung di masa Kerajaan Gelgel. Oleh karena itu, katanya, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung sudah tepat.
Hasto berharap pembangunan itu bisa berjalan dengan lancar, sehingga Bali memiliki tempat pusat kebudayaan yang indah, terintegrasi, dan bisa dipergunakan untuk berbagai agenda nasional dan internasional.
I Wayan Koster mengatakan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung akan menjadi ikon peradaban budaya, menciptakan pusat perekonomian baru yang memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar.
"Bali akan tumbuh ekonominya dan masyarakatnya akan dapat manfaatnya secara berkeadilan dan berkelanjutan. Itulah harapan ke depan," kata Koster.
Menurutnya, tak hanya masyarakat Klungkung yang akan merasakan manfaat ini, tetapi wilayah lainnya juga akan terdampak. "Tidak hanya Klungkung, Bangli, Karangasem, dan Gianyar bisa merasakan manfaatnya," jelas Koster.
Kader PDIP itu mengatakan rencana pembangunan Pusat Kebudayaan Bali sudah dipikirkannya sebelum dirinya menjadi gubernur.
Saat pencalonan sebagai gubernur Bali, Koster mengenalkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru.
Gagasan itu mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan ala Bali beserta isinya untuk mewujudkan krama yang sejahtera dan bahagia.
"Berdasarkan visi itu, ingin membangun Pusat Kebudayaan Bali yang berisi fasilitas seni, museum tematik serta terintegrasi, terpadu dengan sektor-sektor yang lainnya, menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru," kata Koster.
Pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali dilaksanakan secara bertahap mulai 2020 sampai 2024, dimulai dari pembebasan lahan, pematangan lahan, pembangunan zona inti, penunjang, dan penyangga.
Berdasarkan desain, terkait fasilitas yang akan dibangun di zona penunjang akan terdapat Gedung Auditorium Bung Karno berkapasitas ribuan orang dengan tata cahaya yang mengunakan teknologi modern terbaru.
“Yang membanggakan adalah milik Provinsi Bali bukan punya swasta," kata I Wayan Koster. (tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Boy
Reporter : Fathan Sinaga