PDIP Minta Mendag tidak Ambil Kebijakan Bertentangan dengan Politik Pangan Jokowi

Minggu, 21 Maret 2021 – 14:35 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat penanaman pohon di kawasan Waduk Rawa Lindung, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (21/3). Foto: istimewa.

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen DPP PDIP) Hasto Kristiyanto meminta Menteri Perdagangan (Mendag) M. Luthfi agar tidak bertindak sendiri dalam melakukan impor beras.

Anak buah Megawati Soekarnoputri di PDIP itu mengingatkan Mendag Lutfi harus sejalan dengan politik pangan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

BACA JUGA: Komisi IV DPR Tolak Rencana Impor 1 Juta Ton Beras

"Menteri perdagangan jangan bertindak sendiri. Sebagai pembantu presiden, menteri perdagangan harus memahami politik pangan yang dijalankan presiden," kata Hasto di sela-sela penanaman pohon di kawasan Waduk Rawa Lindung, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (21/3).

Hasto menegaskan bahwa PDIP menolak impor beras karena Indonesia memiliki spirit kedaulatan di bidang pangan.

BACA JUGA: PDIP Mengingatkan Mendag Lutfhi Jangan Mengorbankan Petani 

Menurutnya, Indonesia juga memiliki sumber pangan yang luar biasa, sehingga tidak perlu melakukan impor beras.

Dia menjelaskan PDIP atas perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sejak satu tahun lalu telah melakukan gerakan menanam pohon pengganti beras.

BACA JUGA: Mendag Jamin Tak Ada Impor Beras, Tetapi Ini Syaratnya...

Menurut dia, pohon yang ditanam itu seperti sukun, ketela, umbi-umbian, porang, pisang, dan lain-lain.

"Karena itulah sikap PDI Perjuangan tegas, kami menolak impor beras," ungkap Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu mengingatkan Mendag Lutfi seharusnya tidak boleh melakukan tindakan-tindakan yang bersifat pragmatis.

"Seperti halnya untuk impor, karena kami tahu di belakang impor (diduga) banyak pemburu-pemburu rente," kata Hasto Kristiyanto. (boy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler