PDIP Nilai Wacana Presiden Tiga Periode Bertentangan dengan Semangat Reformasi

Selasa, 03 Desember 2019 – 22:12 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: DPP PDIP for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai gagasan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode di dalam amendemen UUD 1945 bertentangan dengan semangat reformasi.

"Itu sebuah gagasan yang bertentangan dengan semangat reformasi," tegas Hasto di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/12).

BACA JUGA: NasDem Merasa Tidak Pernah Usulkan Jabatan Presiden Tiga Periode

Hasto menegaskan sikap PDI Perjuangan sejalan dengan Presiden Jokowi yang menolak usulan tersebut. "Bahkan sudah sangat jelas, presiden sendiri merasa tertampar," ujarnya.

Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, sejak awal isu itu muncul PDI Perjuangan menolak tegas menolak. Sikap PDI Perjuangan itu sama seperti Jokowi.

BACA JUGA: Fadli Zon Sebut Pernyataan Presiden Jokowi Menenangkan dan Sangat Bijak

"Sikap PDIP menolak," tegas anak buah Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan itu.

Dia menilai dua periode itu sudah memungkinkan bagi seorang presiden untuk melakukan perubahan dan membuat legacy bagi bangsa ini.

BACA JUGA: Berita Terkini dari Kepolisian Terkait Kasus Pembunuhan Hakim PN Medan

BACA JUGA: Pegawai Bank Tewas Terlindas Truk, Kondisi Badan Korban Sampai Remuk

"Ya sudah cukup dua periode sebagaimana menjadi keputusan dan spirit reformasi itu," ujarnya. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler