jpnn.com - BATANG – Beberapa waktu lalu ratusan ibu-ibu menggelar aksi unjk rasa, meminta Bupati Batang, Jateng, Yoyok Riyo Sudibyo maju lagi di pilkada 2017 mendatang.
Namun, PDI Perjuangan justru memastikan jika petahana tak akan mencalonkan diri kembali.
BACA JUGA: Golkar Tak Yakin Rizal Ramli Bisa Ikut Pilkada DKI
Kepastian itu disampaikan Ketua Bidang Perekonomian DPP PDIP, Prof Dr Hendrawan Supratikno, di sela kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Sekretariat Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Kabupaten Batang di Kecamatan Tulis.
Dia mengaku telah mendapatkan konfirmasi langsung dari Yoyok.
BACA JUGA: Elektabilitas Meningkat, PDIP Semakin Semangat
“Pak Yoyok sudah mengkonfirmasi tidak mau dicalonkan lagi. Beliau menghubungi saya via telepon Kamis (8/9) pagi untuk menyampaikan hal itu,” ungkap anggota DPR RI Dapil X yang duduk di Komisi XI itu.
Hendrawan mengaku bisa memahami maksud Yoyok menghubungi dirinya di Kamis pagi. Sebab, kamis sore harinya DPP PDIP memang menggelar rapat pleno terkait pilkada serentak 2017.
BACA JUGA: Ini Alasan Komisi II DPR Setuju Napi Ikut Pilkada
“Keputusan Pak Yoyok tak maju lagi jelas mengubah konstelasi politik di Batang. Semua kekuatan politik mau tak mau harus membuat bangunan koalisi untuk pengusungan pasangan calon,” ucap Hendrawan.
Mengingat jadwal pendaftaran pasangan calon ke KPU yang tinggal dua minggu, DPP PDIP pun saat ini sudah mengerucutkan nama kandidat yang akan diusung.
“Kami sudah mengantongi nama (calon yang akan diusung –red), tetapi belum bisa kita publikasikan. Politik itu perlu bersabar agar tak menyakiti pihak-pihak lain,” ujarnya.
Saat ditanya peluang Ketua DPC PDIP Kabupaten Batang, dr Lafran Pancaputranto, untuk mendapatkan rekomendasi DPP, Hendrawan enggan menjawabnya tegas.
Pun ketika dikonfirmasi ihwal adanya gerakan untuk mengganjal pencalonan Lafran, dia juga tak mau menanggapi.
“Yang jelas, selaku partai pemenang, PDIP sedang menjajaki untuk mencalonkan yang punya peluang untuk menang. Pembicaraan sudah mengerucut, tinggal konfirmasi terakhir sebelum diambil keputusan,” terangnya.
Sementara soal koalisi, PDIP berharap bisa membangun poros bersama Golkar dan PKB.
Dengan kepemilikan 10 kursi, praktis hanya PDIP yang memenuhi persyaratan untuk mengusung pasangan calon sendiri.
Namun jika koalisi itu jadi dibangun, maka kekuatannya nyaris separuh dari kursi DPRD, yakni 23. Sebab, PKB mengantongi 8 kursi dan Golkar 5 kursi.
Kedatangan Hendrawan sendiri, selain untuk sosialisasi empat pilar, juga untuk menjajaki koalisi.
“Karena waktunya sudah mepet, maksimal kamis minggu depan keputusan sudah final,” imbuh Hendrawan.
Pernyataan itu seperti mengamini pengakuan Ketua DPD II Golkar, Sri Umami SH, yang sebelumnya menyatakan akan ada koalisi Golkar dengan PDIP untuk mengusung pasangan Wihaji-Lafran dalam Pilkada 2017.
“Sudah ada kesepakatan antara DPP Golkar dengan DPP PDIP. Paling tidak, untuk Golkar sendiri sudah resmi dan saya selaku Ketua DPD II telah menerima suratnya. Untuk PDIP mungkin sebentar lagi menyusul. Bahkan, insya Allah koalisinya juga bareng PPP,” ujarnya, awal September lalu. (ap6/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Napi Boleh Ikut Pilkada, PDIP: Pemerintah Harus Bertanggung Jawab
Redaktur : Tim Redaksi