PDIP-PD Selingkuh, Tak Perlu Pilpres

Minggu, 10 Mei 2009 – 13:26 WIB
TAK TERPREDIKSI- Diskusi Menakar Kontetasi SBY-Hatta, Prabowo-Rizal Ramli dan JK-Wiranto yang menghadirkan pengamat politik Burhanudin Muhtadi MA, Al Chaidar MA, Ray Rangkuti, Herdi Sahrasad dan Nanang Tahqiq MA. Foto: Afoez/JPNN
JAKARTA- Konstelasi politik menjelang pilpres yang kian tak menentuSemua prediksi dan analisis politik dinilai belum mampu menyentuh berbagai berbagai realitas yang dibuat para elit politik di tanah air

BACA JUGA: Demokrat Raup 148 Kursi, Golkar 108 Kursi

Karena itu, dalam menakar elektabilitas presiden di masa mendatang, tak cukup dengan hitungan logika politis.

"Politik kita terlalu cepat berubah
Siapa yang menyangka SBY-JK bakal pisah, ternyata pisah

BACA JUGA: Tak Bisa Masuk KPU, Bawaslu Ngamuk

Siapa yang menganalisa PD-PDIP bakal bertemu, eh ternyata bertemu
Jadi apa lagi yang tidak bisa, semua diperlihatkan para elit politik kita," kata Ray Rangkuti, pengamat politik dalama diskusi bertema  "Menakar Kontestasi SBY-Hatta, Prabowo-Rizal Ramli dan JK-Wiranto" yang digagas Forum Inteligensia Bebas di salah satu restoran di kawasan Jl Kebon Sirih, Jakarta, Minggu (10/5).

Menurut Ray, pertemuan PDIP dan Partai Demokrat tidak menghasilkan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat

BACA JUGA: Demokrat Unggul, Hanya 9 Parpol Lolos PT

Sebab, beber dia, jika kedua partai itu berkoalisi maka tak perlu lagi ada pemilihan presiden.

"Koalisi antara keduanya bisa saja terjadi, siapa yang bisa menjamin tak terjadiTampaknya kita harus menganalisa di luar logika ilmu politikTapi, kalau itu terjadi tak perlu ada pemilihan presiden karena pemenangnya sudah jelas," kata Ray Rangkuti lagi.

Ray menambahkan jika perselingkuhan itu terjadi dalam pilpres, PDI P dan Demokrat memang bisa menjadi pemenangNamun, partai politik tersebut mengkhianati rakyat karena para pemilih PDIP menginginkan perubahan.(fuz/gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Rampungkan Perhitungan Suara 33 Provinsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler