BACA JUGA: Demokrat Raup 148 Kursi, Golkar 108 Kursi
Karena itu, dalam menakar elektabilitas presiden di masa mendatang, tak cukup dengan hitungan logika politis."Politik kita terlalu cepat berubah
BACA JUGA: Tak Bisa Masuk KPU, Bawaslu Ngamuk
Siapa yang menganalisa PD-PDIP bakal bertemu, eh ternyata bertemuMenurut Ray, pertemuan PDIP dan Partai Demokrat tidak menghasilkan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat
BACA JUGA: Demokrat Unggul, Hanya 9 Parpol Lolos PT
Sebab, beber dia, jika kedua partai itu berkoalisi maka tak perlu lagi ada pemilihan presiden."Koalisi antara keduanya bisa saja terjadi, siapa yang bisa menjamin tak terjadiTampaknya kita harus menganalisa di luar logika ilmu politikTapi, kalau itu terjadi tak perlu ada pemilihan presiden karena pemenangnya sudah jelas," kata Ray Rangkuti lagi.
Ray menambahkan jika perselingkuhan itu terjadi dalam pilpres, PDI P dan Demokrat memang bisa menjadi pemenangNamun, partai politik tersebut mengkhianati rakyat karena para pemilih PDIP menginginkan perubahan.(fuz/gus/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Rampungkan Perhitungan Suara 33 Provinsi
Redaktur : Tim Redaksi